Lima Pemain Asing ISL ini Memutuskan Jadi Mualaf

Sejumlah pemain asing yang merumput di Liga Indonesia Super League memutuskan pindah keyakinan memeluk Islam. Siapa saja mereka?

oleh jeffrey diperbarui 14 Nov 2013, 16:38 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2013, 16:38 WIB
5pemain-131114b.jpg
Daya tarik sepakbola Indonesia terbangun dari banyak faktor. Tak hanya melulu dari aspek permainannya saja, tapi juga dari unsur-unsur di luar teknis sepakbola semisal fanatisme para suporternya. 

Fanatisme penonton sepakbola ini unik. Struktur bangunan fanatisme para suporter Indonesia ini terkait erat dengan aspek hubungan intersosial, adat istiadat, rasa kedaerahan, dan ada pula unsur agama di dalamnya. Para suporter menjadi merasa memiliki tim sepakbola yang dijagokannya, jika semua unsur tersebut sejalan dan sealiran.

Tak mengherankan jika sejumlah pemain asing kemudian benar-benar merasa tune-in dan kerasan bermain di sebuah klub yang dibelanya. Mereka tak hanya belajar bahasa, adat istiadat, dan tradisi setempat tapi juga masuk menjiwai kehidupan masyarakat tempat mereka tinggal. Bahkan beberapa pemain asing sampai jatuh cinta dan menikahi wanita lokal dan memutuskan berpindah keyakinan agama. 

Inilah beberapa pemain asing di kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang telah memutuskan menjadi mualaf.



christian-lenglolo-131114b.jpg


1. Abanda Herman

Nama bek Persib Bandung Abanda Herman kini sudah berubah. Nama lengkapnya kini menjadi Ahmad Abanda Herman. Ahmad Abadan pada Kamis sore, 18 April 2013 lalu memutuskan menjadi Muslim. Bertempat di Masjid Nurul Iman, Bandung, pria berusia 29 tahun itu mengucap dua kalimat syahadat sebagai syarat masuk Islam.

Setelah menjadi mualaf, Abanda lalu menuturkan pengalaman spiritualnya mengapa memutuskan berpindah keyakinan.

"Saya tidak begitu saja memutuskan masuk Islam. Semuanya terjadi dalam sebuah proses yang lumayan lama. Awalnya, saya ingin tahu, kemudian belajar hingga akhirnya benar-benar memutuskan jadi seorang Muslim," ungkapnya.

"Saya juga tergugah dengan sejumlah ajaran Islam yang sangat menekankan bahwa semua manusia itu sama kedudukannya di hadapan Tuhan," tambah Abanda.

patricio-jimenez-121226-b.jpg


2. Marcio Souza

Mantan pemain Persib Bandung ini menjadi mualaf ketika membela Semen Padang pada 2009 silam. Kondisi sosial masyarakat di Ranah Minang yang kental dengan ajaran Islam membuat pria asal Brasil ini tertarik mempelajari agama yang disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW tersebut.

Selain itu, Marcio juga mengaku banyak mendapat masukan dari rekannya di Tim Kabau Sirah yang sudah lebih dulu memeluk Islam, Antonio Claudio.

"Saya sering melihat Antonio salat, dia tidak pernah ketinggalan. Dia juga sering curhat dan tukar pikiran soal agama," kata Marcio yang sudah berganti nama menjadi Ahmad Marcio.

danilo-fernando-131114b.jpg


3. Danilo Fernando

Langkah Gonzales rupanya diikuti oleh rekan setimnya saat membela Persik Kediri, Danilo Fernando. Windy Fitria Marzuki yang dinikahinya secara resmi menjadi salah satu alasan pria Brasil ini rela pindah keyakinan.

Danilo masuk Islam pada 24 Januari 2008 silam atau empat hari sebelum mempersunting sang istri. Danilo pun kini mempunyai nama Islam, Muhammad Danilo Fernando.

marcio-souza-131114b.jpg


4. Patricio Jimenez

Merumput di Semen Padang pada 2004, pemain yang biasa disapa Pato ini menyunting gadis Minang bernama Novia Anggraeni. Pato pun kemudian memutuskan untuk berpindah keyakinan menjadi seorang Muslim.

Dari sang istri pula, Pato yang kini memperkuat klub divisi I, Persip Kota Pekalongan mendapat bimbingan tentang ajaran-ajaran Islam.

abanda-herman-130709b.jpg


5. Christian Lenglolo

Kisah kasih Christian Lenglolo dan Febi Agnes Miranda sempat terpisahkan oleh jarak tempat. Christian yang bermain di Persema Malang harus tinggal di Kota Apel itu. Sementara sang kekasih Febi Agnes Miranda berada di Palembang. Mereka berpacaran sejak Christian masih merumput di Sriwijaya Palembang.

Christian Lenglolo akhirnya memutuskan untuk pindah agama dan memeluk Islam. Lenglolo dengan fasih melafalkan dua kalimat syahadat di bawah bimbingan langsung KH M Zen Syukri. Upacara itu dilakukan di Masjid Nurul Hidayah, Cinde. Tak terlihat seorang pun rekan Lenglolo ketika masih bersama di Sriwijaya FC.

Lenglolo yang ketika itu mengenakan pakaian muslim warna putih sembari tertatih-tatih langsung bergegas keluar masjid setelah jadi mualaf. Dia tidak bersedia memberikan komentar soal keputusannya untuk masuk Islam. "No, no. Tidak ada wawancara," ucap Lenglolo.

Sikapnya itu berbeda dengan Febi. Wanita kelahiran Palembang, 7 Agustus 1988 tersebut dengan suara terbata-bata banyak mengucap syukur atas keputusan kekasihnya itu.

"Alhamdulillah, saya merasa begitu bersyukur sekali. Pastinya, hal ini merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dalam hidup saya dan dia (Lenglolo)," ujar Febi. (Vin)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya