[Cek Fakta] Telur Palsu Beredar di Masyarakat

Informasi seputar peredaran telur palsu di tengah masyarakat merupakan berita bohong atau hoaks.

oleh Edmiraldo Siregar diperbarui 20 Mar 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2018, 19:00 WIB
Beredar Telur Palsu di Pare-Pare, Begini Ciri-Cirinya (Vidio.com)
Beredar Telur Palsu di Pare-Pare, Begini Ciri-Cirinya (Vidio.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar seputar peredaran telur palsu di tengah masyarakat ternyata hanyalah berita bohong atau hoaks. Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Dia pun menghimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan lebih luas informasi mengenai adanya telur palsu tersebut.

"Itu hoaks ya. Itu enggak ada. Jangan dibesar-besarkan. Jangan seperti beras plastik. Jangan seperti merica palsu," ungkap Amran di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (19/3/2018).

Dia berharap agar masyarakat mampu menyaring informasi dan tidak lagi menyebar informasi yang tidak benar. Berita yang belum jelas kebenaranya akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

"Jangan seperti traktor, bahwa ada yang dijual. Itu sampai hari ini tidak ada. Mari kita menyejukkan masyarakat. Kita sekarang mempersiapkan, bersama Menteri Perdagangan, Menteri BUMN untuk menstabilkan harga, menghadapi bulan Ramadan," tegas dia.

Amran juga menegaskan bahwa Kementerian Pertanian selalu berupaya untuk melindungi masyarakat dengan berbagai cara. Contoh terakhir adalah pencegahan masuknya rock melon berbakteri dari Australia dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan).

"Kalau melon itu kami tegas udah keluarkan permentan tutup enggak boleh masuk di Indonesia. Itu tegas karena kita harus melindungi petani kita melindungi bangsa Indonesia dari virus berbahaya," kata dia.

Dia pun menyampaikan bahwa pemerintah Australia tentu dapat menerima kebijakan larangan impor tersebut.

"Pasti mereka (Australia) mengerti, paham. Kita harus antisipasi adanya penyakit dan virus dan semua negara melakukan hal demikian," tandas dia.

Fakta: 

Tidak ada telur palsu yang beredar di masyarakat. 

Kesimpulan: HOAX

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya