Liputan6.com, Jakarta - Uni Eropa mendesak sejumlah perusahaan teknologi untuk lebih serius memerangi hoaks dan misinformasi. Mereka menilai langkah yang dilakukan sejumlah perusahaan teknologi tersebut belum efektif meredam penyebaran hoaks.
Dua tahun lalu, sejumlah perusahaan teknologi raksasa seperti Facebook, Twitter, Alphabet Google, TikTok hingga Microsoft menandatangani kode etik untuk memerangi hoaks. Tetapi Uni Eropa belum puas dengan penerapan kode etik tersebut.
Baca Juga
Terlebih penyebaran hoaks semakin meningkat tahun ini. Terutama yang berkaitan dengan pandemi virus corona covid-19.
Advertisement
"Ada empat masalah yang masih terjadi, yakni inkonsistensi penerapan kode etik pada semua platform, kurangnya persamaan persepsi pada kode etik, adanya celah dalam kode etik dan batasan pada kode etik itu sendiri," bunyi laporan Uni Eropa dilansir Business Times.
Itu sebabnya Uni Eropa sedang mengusulkan aturan baru yang bisa meningkatkan tanggung jawab para perusahaan teknologi pada konten di platform masing-masing.
Langkah Tegas
Wakil Presiden Komisi Nilai dan Tranparansi Uni Eropa, Vera Jourova menilai langkah lebih tegas harus segera dilakukan sehingga ancaman hoaks terus berkurang.
"Banyak ancaman dan aktor baru untuk mengacaukan masyarakat. Seluruh platform harus lebih transparan dan akuntabel, serta membuka data satu sama lain."
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.