Angka Kematian Tembus 200 Ribu, Warga AS Masih Percaya Virus Corona Covid-19 Cuma Hoaks

Menurut data dari Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington, kasus kematian akibat virus corona menjadi yang tertingi kedua di AS, setelah penyakit jantung.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 24 Sep 2020, 09:27 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus virus corona di Amerika Serikat (AS) sangat parah. Hingga Rabu (23/9/2020), sudah ada 6,92 juta kasus di Negeri Paman Sam dan tercatat 201 ribu orang sudah meninggal akibat covid-19.

Bahkan, menurut data dari Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington, kasus kematian akibat virus corona menjadi yang tertingi kedua di AS, setelah penyakit jantung.

Kendati demikian, warga AS masih tidak percaya dengan wabah ini. Hal tersebut diungkapkan oleh pasangan suami istri di Casper Wyoming, Ann dan Marvin Robinson.

Ann dan Marvin terpapar virus corona, tiga bulan lalu. Namun, keluarga dan kerabat terdekatnya tidak ada yang percaya kalau mereka sakit akibat wabah yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu.

"Kami memiliki teman-teman yang percaya kalau virus corona cuma hoaks. Mereka berpikir kalau penyakit ini bakal hilang saat Pemilu usai," kata Ann, wanita berusia 72 tahun, dikutip dari CNN.

"Saya juga sudah meyakinkan mereka kalau 200 ribu orang sudah meninggal karena virus corona. Namun itu percuma saja," ujarnya menambahkan.

 

 

Banyak yang Tak Peduli

Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)

Warga AS lainnya, Sondra Wolfe juga memastikan kalau rakyat Donald Trump tidak percaya adanya virus corona, termasuk dirinya sendiri. Sondra baru menyadari virus corona bukan teori konspirasi setelah kehilangan suaminya akibat penyakit ini.

"Orang-orang di sini melihat dan mengetahui angkanya (jumlah kasus virus corona). Namun mereka tidak pernah peduli," ucapnya.

"Saya ingin berbagi cerita ini nyata. Saya ingin memperlihatkan kalau kesedihan saya sangat nyata yang disebabkan oleh virus corona," kata Sondra menegaskan.

AS pernah mencatat kasus tertinggi virus corona dalam sehari. Pada 16 Juli lalu, sebanyak 75.682 orang terpapar virus corona.

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya