Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan terkait masker dan covid-19. Postingan tersebut mengklaim masker bisa menyebabkan seseorang yang hipotiroid jadi positif covid-19.
Akun yang memposting tersebut adalah akun Lois Lois di Facebook. Dia mengunggahnya pada Jumat (16/10/2020).
Berikut isi postingannya:
Advertisement
"Suhu panas dan CO2 akibat selalu pakai masker akan membuat Rapid dan PCR bisa (+) pd hypothyroid. Hati2 ketangkep alat"
Pada postingan lain di hari yang sama ia juga mengunggah narasi "Anjuran utk selalu pakai masker adalah jebakan maut!"
Sementara sehari sebelumnya ia memposting narasi "covid-19 adalah hawa panas masker+CO2 yang menurunkan keasaman darah"
Lalu benarkah klaim soal masker dan CO2 yang diposting oleh akun tersebut?
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Penelusuran fakta:
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tersebut dan meminta penjelasan dari dr. RA Adaninggar. Sp.PD. Dia menjelaskan klaim dalam postingan tersebut tidak berdasar.
"Hipotiroid itu kondisi kurangnya hormon tiroid di dalam tubuh karena beberapa faktor seperti keradangan, infeksi, autoimun, dan kekurangan yodium. Jadi tidak ada hubungannya dengan suhu panas dan CO2 pada masker bisa bikin positif covid-19," ujar dr Adaninggar saat dihubungi, Jumat (16/10/2020).
"Rapid test mendeteksi antibodi spesifik virus tidak ada hubungannya dengan CO2 apalagi PCR yang jelas-jelas mendeteksi urutan gen virus SARS CoV2, tidak akan terganggu dengan CO2. CO2 sendiri bukan gen makhluk hidup," katanya menambahkan.
"Masker hanya bisa menangkap droplet ukuran 10 nm ke atas sedangkan O2 dan CO2 ukurannya kurang dari 0,03nm, dan itu kecil sekali, bisa keluar masuk bebas lewat masker sehingga tidak ada pengaruhnya atau menimbulkan penyakit macam-macam."
Terkait klaim yang menyebut "covid-19 adalah hawa panas masker+CO2 yang menurunkan keasaman darah" juga tidak benar.
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tersebut dengan mengunjungi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), who.int. Dalam website tersebut dijelaskan bahwa virus corona adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit, mulai dari gejala ringan hingga berat.
Virus corona diketahui menyebabkan infeksi saluran pernafasan, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Lalu covid-19 sendiri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang paling baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Cina, pada Desember 2019.
WHO menetapkan covid-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Pasalnya penyebaran virus itu sangat cepat dan luas hingga ke seluruh dunia.
Hingga saat ini belum ada obat maupun vaksin untuk melawan covid-19. Calon vaksin yang ada sebagian besar masih memasuki uji klinis fase III.
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang menyebut masker dan CO2 bisa membuat orang dengan hipotiroid bisa positif covid-19 saat dirapid test atau PCR adalah hoaks.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement