Liputan6.com, Jakarta - Program vaksinasi untuk melawan covid-19 di Indonesia sudah berjalan sejak pekan lalu. Setelah program ini beragam hoaks muncul di ruang digital.
Berikut Cek Fakta Liputan6.com merangkum hoaks terkait vaksin covid-19 yang bikin heboh media sosial.
1. Klaim Kasdim di Gresik Meninggal Dunia Setelah Disuntik Vaksin Covid-19
Advertisement
Beredar pesan berantai di WhatsApp yang menyebut Kasdim 0817/Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi meninggal dunia setelah mendapat vaksin covid-19 buatan China, Sinovac.
Kabar itu beredar di WhatsApp Group sejak Minggu (17/1/2021). Disebutkan juga kalau Kasdim 0817/Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi proses pemakaman bakal dilakukan pada Senin (18/1/2021) yang diklaim meninggal akibat vaksin covid-19 .
Begini narasinya:
"Inalillahi wainalillahi roziun. Vaksin pertama, Kasdim 0817 Gresik, Mayor Sugeng Riyadi.tadi malam Dan ramil kebumas gresik meninggal akibat siangnya disuntik vaksin...pagi ini proses pemakaman...hati2 bahaya vaksin ini nyata."
Informasi itu disertai dengan foto dengan pria berseragam TNI yang mendapat lingkaran biru. Pria bereseragam TNI itu diklaim sebagai Kasdim 0817/Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi.
Baca selengkapnya terkait klaim hoaks tersebut melalui tautan ini.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
2. Klaim Jokowi Disuntik Vitamin Bukan Vaksin Covid-19
Pada Rabu, 13 Januari 2021, Presiden Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi beserta para pejabat dan tokoh melakukan suntikan vaksin covid-19 buatan China, Sinovac. Vaksinasi ini dilakukan secara live.
Di hari yang sama, pemilik akun Facebook, Harianto mengunggah klaim yang menyebut cairan yang disuntikkan kepada Jokowi dan para tokoh bukan vaksin covid-19, tapi vitamin.
Begini narasinya:
""Assalamualaikum"
Salam kenal tuk sobat semua yg tergabung di group ini...🙏
Sekedar info vaksin sinovack yg aye
Posting ini berada di urutan nomor 1 dan 2 sedangkan yg nomor 3 itu adalah vitamin yg di suntikkan ke para pemberi contoh tadi siang yg tersiar di TV para pejabat negara, nah gimana menurut pendapat anda....alah Mak hari gini masih saja ada.. yg mau coba coba..😀"
Dalam klaim, pemilik akun ini mengungah tiga foto soal jarum suntik yang disebut menggunakan vitamin, bukan vaksin covid-19, Sinovac.
Advertisement
3. Klaim Jarum Suntik untuk Jokowi Berbeda
Pada Kamis (14/1/20210), pemilik akun Facebook MarwotoAdi mengunggah sebuah klaim yang menyebut kemasan vaksin Sinovac yang disuntikan Presiden Joko Widodo berbeda dari foto awal beredarnya vaksin buatan China ini.
Dia mengklaim kalau jarum suntik yang dipergunakan untuk menyuntik Joko Widodo pada Rabu (13/1/2021) berbeda dari foto awal Sinovac yang beredar di media sosial.
Begini narasinya:
"Pantesan Netizen sudah curigaan banget🤔🤔🤔.
Perhatikan gambar dibawah ini.
Kalo sinovac yg asli, vaksin & jarum itu SUDAH JADI KESATUAN.
Sementara Pakde vaksin dimasukkan dulu ke dalam jarum suntik.
Perhatikan juga jarum suntik.=====
Sinovac. Vaksin+jarum".
Dalam klaim, pemilik akun ini mengambil perbandingan dengan jarum suntik saat Jokowi melakukan vaksinasi dengan foto jarum suntik vaksin Sinovac yang beredar pertama kali.
4. Klaim Vaksin yang Mengandung Polisorbat 80 Berbahaya
Beredar di media sosial postingan soal bahaya vaksin karena mengandung Polisorbat 80. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.
Salah satu akun yang mengunggahnya bernama Marissa Payton. Dia mempostingnya di Facebook pada 3 Januari 2021.
Dalam postingannya terdapat gambar dengan tulisan
"Vaccines Dirty Little Secret!! Polysorbate 80. This chemical emulsifier suppresses the immune system and bypasses the blood brain barrier which can cause ANAPHYLACTIC SHOCK, ENCEPHALITIS and INFERTILITY."
atau dalam Bahasa Indonesia
"Rahasia kotor vaksin!! Polysorbate 80. Pengemulsi kimiawi ini menekan sistem kekebalan dan melewati sawar darah otak yang dapat menyebabkan anafilaksis, radang otak dan kemandulan."
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.