Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati foto yang diklaim sejumlah jenazah korban gempa Mamuju dibungkus daun pisang karena tidak ada kain kafan.
Foto yang diklaim sejumlah jenazah korban gempa Mamuju dibungkus daun pisang karena tidak ada kain kafan diunggah akun Facebook Hanifa Kusumandari, pada 17 Januari 2021.
Foto tersebut berupa tangkapan layar sebuah percakapan melalui aplikasi, yang membagikan foto diduga lima jenazah sedang disalatkan. Foto tersebut diberi keterangan "Kain kafan tdk ada, pake daun pisang korban d mmuju".
Advertisement
Unggahan foto tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun..Beginilah kondisi sholat jenazah di tenda pengungsian di Mamuju..Ya Allah ..kain kafannya gk ada.."
Benarkah klaim foto jenazah korban gempa Mamuju dibungkus daun pisang karena tidak ada kain kafan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Simak Video Berikut
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto jenazah korban gempa Mamuju dibungkus daun pisang karena tidak ada kain kafan dengan menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada akun Facebook Aksi Cepat Tanggap Kepulauan Riau yang mengunggah foto yang identik dengan klaim, pada 16 Januari 2021.
Unggahan foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Verified
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Begini kondisi shalat jenazah di tenda pengungsian di Mamuju.
Setelah mendapat informasi dari warga Mamuju, perlu kami sampaikan, bahwa warna hijau yang
menyelimuti jenazah bukanlah daun pisang, melainkan plastik yang berwarna hijau. Plastik ini
digunakan oleh warga Mamuju khususnya, untuk mencegah jenazah basah karena terkena air.
Bagaimanapun kondisnya, keadaan ini sungguh sangat memprihatinkan. Sementara itu, para
penyintas gempa lainnya turut menyolatkan di tenda darurat, dengan segala keterbatasan.
Hingga kini, bantuan logistik pun masih sulit didistribusikan, mengingat terputusnya akses jalan lintas Sulawesi.
Tim ACT dari Makassar dan juga Palu masih terus berusaha mencapai titik-titik lokasi pengungsian.
Sementara itu, para penyintas gempa kini masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.
Mereka tak berani kembali ke rumah karena takut akan gempa susulan, dan beberapa dari
mereka telah kehilangan rumah karena runtuh akibat guncangan.Saat ini, bantuan logistik berupa
makanan, selimut, perlengkapan kebersihan, perlengkapan bayi dan lainnya sangat dibutuhkan
oleh saudara-saudara kita di sana,".
Penelusuran juga mengarah pada akun Instagram @actforhumanity yang mengunggah tangkapan layar yang identik dengan klaim, pada 16 Januari 2021.
Berikut keterangan unggahan foto tersebut:
"Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Begini kondisi shalat jenazah di tenda pengungsian di Mamuju.
Setelah mendapat informasi dari warga Mamuju, perlu kami sampaikan, bahwa warna hijau yang menyelimuti jenazah bukanlah daun pisang, melainkan plastik yang berwarna hijau. Plastik ini digunakan oleh warga Mamuju khususnya, untuk mencegah jenazah basah karena terkena air.
Bagaimanapun kondisnya, keadaan ini sungguh sangat memprihatinkan. Sementara itu, para penyintas gempa lainnya turut menyolatkan di tenda darurat, dengan segala keterbatasan.
Hingga kini, bantuan logistik pun masih sulit didistribusikan, mengingat terputusnya akses jalan lintas Sulawesi. Tim ACT dari Makassar dan juga Palu masih terus berusaha mencapai titik-titik lokasi pengungsian.
Sementara itu, para penyintas gempa kini masih bertahan di tenda-tenda pengungsian. Mereka tak berani kembali ke rumah karena takut akan gempa susulan, dan beberapa dari mereka telah kehilangan rumah karena runtuh akibat guncangan.
Saat ini, bantuan logistik berupa makanan, selimut, perlengkapan kebersihan, perlengkapan bayi dan lainnya sangat dibutuhkan oleh saudara-saudara kita di sana."
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, foto jenazah tersebut memang korban gempa Mamuju. Namun, jenazah tersebut tidak dibungkus daun pisang karena tidak ada kain kafan, tetapi dibungkus pelastik untuk menghindari jenazah basah terkena air.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement