Cek Fakta: Hoaks Saran WHO Orang Sehat Berhenti Memakai Masker

Segelintir netizen membagikan kicauan akun Twitter World Health Organization Western Pacific soal orang sehat tidak perlu masker lagi.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 02 Feb 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2021, 18:00 WIB
Klaim WHO sebut orang sehat tidak perlu pakai masker
Klaim WHO sebut orang sehat tidak perlu pakai masker (Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari terakhir ini, netizen Facebook ramai-ramai membagikan kicauan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) yang menyebut orang sehat tidak perlu memakai masker di masa pandemi covid-19.

Mereka membagikan kicauan akun Twitter World Health Organization Western Pacific soal orang sehat tidak perlu masker dengan narasi sebagai berikut:

"If you do not have any respiratory symptoms, such as fever, cough, or runny nose, you do not need to wear a medical mask. When used alone, masks can give you a false feeling of protection and can even be a source of infection when not used correctly."

Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi:

"Jika Anda tidak mengalami gejala gangguan pernapasan, seperti demam, batuk, atau pilek, Anda tidak perlu menggunakan masker. Saat digunakan sendiri, masker dapat memberi Anda perasaan perlindungan yang salah dan bahkan dapat menjadi sumber infeksi jika tidak digunakan dengan benar."

Itu merupakan unggahan akun Facebook Kim Moran pada 25 Januari 2021. Unggahan berupa tangkapan layar dari akun Twitter WHO regional Western Pacific mendapat banyak respons dari netizen.

Lalu, benarkah WHO sudah menyarankan orang sehat tidak perlu menggunakan masker lagi di masa pandemi covid-19?

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Peneluran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com memeriksa Twitter World Health Organization Western Pacific, @WHOWPRO. Namun, tidak ditemukan kicauan tersebut dalam waktu beberapa hari terakhir.

Cek Fakta Liputan6.com mencoba mencari lebih jauh lagi di postingan akun Twitter itu. Hasilnya, ada sebuah unggahan yang sangat mirip dengan klaim netizen. Namun, kicauan itu sudah sangat lama, yakni pada 26 Maret 2020. Pada saat itu, WHO menyebut tidak ada bukti khusus yang menunjukkan bahwa pemakaian masker di kalangan masyarakat umum yang tidak sakit memiliki manfaat tertentu.

Tangkapan layar Twitter World Health Organization Western Pacific, @WHOWPRO.

Kemudian, pada 30 Maret 2020, ada siarang langsung di TwitterWHO dalam konfrensi pers, menyebut penggunaan masker hanya untuk orang yang terinfeksi, pengasuh pasien covid-19, hingga petugas medis.

WHO pun memperbarui pedoman itu pada Juni 2020. Dalam konfrensi pers pada 5 Juni 2020, WHO meminta semua masyarakat umum memakai masker untuk menghentikan penyebaran covid-19.

"Berdasarkan bukti yang berkembang, WHO menyarankan bahwa pemerintah harus mendorong masyarakat umum untuk memakai masker di mana ada transmisi luas dan jarak fisik sulit dilakukan, seperti di transportasi umum, di toko atau di lingkungan terbatas atau ramai lainnya," Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Konfrensi pers terbaru WHO soal masker ada pada 22 Januari 2021. Dalam konfrensi pers itu, WHO terus menyarankan semua orang untuk memakai masker untuk mencegah peyebaran virus corona covid-19 dan varian barunya.

"Masker adalah salah satu aspek kontrol. Salah satu aspek dalam mengurangi penyebaran virus ini," kata Dr. Maria Van Kerkhove, kepala teknis covid-19 WHO.

 

Kesimpulan

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Klaim WHO sudah menyarankan orang sehat tidak perlu menggunakan masker lagi di masa pandemi covid-19 merupakan informasi hoaks. Kicauan WHO yang dibagikan netizen merupakan twit lama.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya