Mitos Kesehatan Sepekan: Susu Beruang hingga Labu Kuning Bisa Menangkal Covid-19

Beberapa kabar hoaks dan mitos kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 12 Jul 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2021, 16:00 WIB
ilustrasi Cek Fakta kesehatan
ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat. Satu di antaranya klaim susu beruang Bear Brand bisa menangkal virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Anitaa pada 4 Juli 2021.

Akun Facebook Anitaa menuliskan sebuah narasi berisi klaim bahwa susu beruang atau Bear Brand bisa menangkal Covid-19.

"Di indo lagi booming susu beruang bisa mencegah covid

Sampe stok pda kosong

45 nt gaes," tulis akun Facebook Anitaa.

Konten yang disebarkan akun Facebook Anitaa telah 8 kali dibagikan dan mendapat 5 komentar warganet.

Namun setelah ditelusuri, klaim tentang susu beruang atau Bear Brand bisa menangkal virus corona Covid-19 ternyata tidak terbukti. Faktanya tidak ada studi ilmiah yang mendukung klaim mengonsumsi susu bisa mencegah da menangkal penularan Covid-19.

Selain klaim susu beruang Bear Brand bisa menangkal virus corona Covid-19, terdapat mitos kesehatan lain yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Semua Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Rumah Sakit

Gambar Tangkapan Layar Kabar Tidak Ada Pasien Covid-19 yang Meninggal Dunia Selain di Rumah Sakit (sumber: Facebook).
Gambar Tangkapan Layar Kabar Tidak Ada Pasien Covid-19 yang Meninggal Dunia Selain di Rumah Sakit (sumber: Facebook).

Kabar tentang tidak adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia selain di rumah sakit beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Viral & Unik pada 2 Juli 2021.

Akun Facebook Viral & Unik mengunggah gambar berisi narasi tidak ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia selain di rumah sakit dan meragukan keganasan virus corona.

Berikut narasinya:

"KATANYA GANAS DAN MEMATIKAN"

Jika Memang "GANAS", Kenapa tidak Mati di Jalan, Kenapa Tidak Mati di Rumah, Kenapa Tidak Mati di Sawah/Kebun, Kenapa Tidak Mati di Pasar-pasar? Tapi SELALU MATI DI RS

"ADA APA DENGAN RS ??"

Konten yang disebarkan akun Facebook Viral & Unik telah 916 kali dibagikan dan mendapat 837 komentar warganet.

Setelah ditelusuri, kabar tentang tidak adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia selain di rumah sakit ternyata tidak benar. Faktanya, terdapat sejumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat isolasi mandiri di rumah.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Berkumur Air Garam untuk Membunuh Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi resep dokter di China berkumur air garam untuk membunuh Covid-19 yang bersarang ditenggorokan
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi resep dokter di China berkumur air garam untuk membunuh Covid-19 yang bersarang ditenggorokan

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi resep dokter di China berkumur air garam untuk membunuh Covid-19 yang bersarang di tenggorokan, informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi resep dokter di China berkumur air garam untuk membunuh Covid-19 yang bersarang di tenggorokan:

Doktor di China mengesahkan.

这 是 100% 準確 的 信息,

Ini adalah berita yang 100% BENAR.

對於 每个 人 都 非常 有效.

Sangat penting bagi setiap orang.

為什么 中國 大陸 過去 幾天 大大 減少 了 感染 人數?

Mengapa akhir2 ini di China, jumlah orang yang terinfeksi virus telah menurun secara mendadak??.

除了 戴 口罩 勤 洗手 外,

Selain memakai Mask/masker, rajin membersihkan tangan,

他們 只是 簡單 地 每天 漱口 3 次 鹽水.

Mereka hanya berkumur dengan air garam 3 kali sehari

完成 後, 喝水 5 分鐘.

Setelah berkumur, 5 menit kemudian minum air hangat.

因為 該 病毒 只能 在 喉嚨 中 侵襲,

Oleh kerana virus ini hanya akan menyerang kerongkong,

然后 再 侵襲 肺部,

Setelah itu menyerang paru-paru,

當 受到 鹽水 侵襲 時,

Apabila dihancurkan oleh air asin

該 病毒 會 死亡 或 胃中 胃中 下來 並 在 胃中 銷毁,,

Virus itu akan mati atau terbunuh di perut dan kemudian dihancurkan

这 是 預防 冠狀 病毒 流行 的 唯一 方法,

Ini adalah satu-satunya cara untuk menangkis Covid19

市場 上 没有 藥品,

Di pasaran tidak ada obatnya

所以 不要 購買.

Sebab itu jangan beli.

童 綜合 醫院 王叔 昂 醫師:

Dr Wang berkata:

新 冠 肺炎 在 还 沒有 來到 肺部 之前,

Ketika virus itu blm sampai ke paru-paru,

它 会 在 喉嚨 部位 存活 4 天.

Dia bisa hidup di kerongkong selama 4 hari.

在 这个 時候, 人們 會 開始 咳嗽 及 喉痛.

Pada masa ini, orang yang terinfeksi akan mulai batuk dan sakit kerongkong.

如果 他 能 儘量 喝多 溫 開水 及 或鹽水,,,,,

Jika orang yang terinfeksi kerap minum air suam panas dan air garam

就能 消灭 病菌.

Akan dapat memusnahkan virus covid19 ini

儘快 把 此 訊息 转達 一下,

Cepat sebarkan pesan ini.

因爲 你 會 救 他人 一 命!

Kerana Anda setidaknya, dapat menyelamatkan 1 nyawa orang...😍😍😍"

Setelah ditelusuri, informasi resep dokter di China berkumur air garam untuk membunuh Covid-19 yang bersarang di tenggorokan tidak benar.

Covid-19 menginfeksi melalui selaput lendir saluran pernapasan, tetapi ini tidak berarti bahwa virus akan bertahan di tenggorokan terlebih dahulu. Jika virus telah menyerang sel-sel saluran pernapasan, berkumur dengan air garam atau cuka tidak akan berhasil.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Labu Kuning Tidak Terbukti Klinis Sembuhkan Penderita Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi labu kuning hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19
Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi labu kuning hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi labu kuning hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19. Informasi ini beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi labu kuning hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19:

"Info Kesehatan Lur.. !

Mohon maaf saya mau sharing berbagi pengalaman disini walau disini ada yg lebih tahu soal kesehatan,tapi ini pengalaman yg di alami kakak sy sekeluarga yg semuanya positip. Tp yg paling parah kakak sy kandung.

Mas Bagus kakak sy nomor 2 dr Keluarga Witoyo selama 18 hari telah dirumah sakit sampai ndak kuat dan kritis tapi atas seijin Allah disertai dengan doa akhirnya kakak sy sembuh dan bener2 sembuh dg sering dikirimkan obat oleh istrinya yaitu labu kuning yg kita kukus buat cemilan. Alhamdulillah menggigil dan sesak nafasnya hilang dan paru2 yg putih blentong2 bersih ,jantung,mata,otak semuanya sehat dan lolos medical , sehingga kakak sy saat ini bisa kerja kembali di Malaysia. Alhamdulilah. Aamiin

Istri Kakak Saya awalnya juga merasakan bersih2 bentar capek ngos 2an keringat dingin setelah kena covid, tapi setelah konsumsi labu kuning kemaren ikut antri vaksin dan jalan jauh tidak capek dan sehat.💪

Begitu juga Kemaren ada tetangga kakak begitu positip makan labu kuning hangat , alhamdulillah 3 hari sehat, langsung diswab hari ke 4 sudah negatif juga. makanya dari itu saya baru berani sharing info tersebut disini🙏🙏🙏

Labu ini bisa dibuat sayur bening dengan bayam, daun katuk, daun kelor dan enak banget dimasak lodeh dikasih pete. dikolak setup kolak santan dan dibuat puding apa cake labu.SALAM SPENZA'79 SEHAT."

Setelah ditelusuri, informasi labu kuning hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19 adalah salah. Belum penelitian terhadap labu kuning hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya