Kumpulan Hoaks Seputar Covid-19 yang Beredar Sepekan, Simak Faktanya

Berikut kumpulan hoaks seputar Covid-19 yang beredar dalam sepekan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Jul 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta- Peredaran hoaks seputar Covid-19 di tengah pandemi semakin memperparah situasi, agar tidak menjadi korban hoaks sebaiknya kita mencari tau kebenaran informasi dengan memastikan dari sumber yang kredibel sebeperti hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar Covid-19, hasilnya sebagian informasi tersebut hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar Covid-19  yang beredar dalam sepekan hasil penelusuran  Cek Fakta Liputan6.com:

1. Rumah Sakit Langsung Vonis Positif Covid-19 Bagi Pasien Bergejala Batuk, Pilek, Meriang

 Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Rumah Sakit (RS) akan memvonis positif covid-19 bagi masyarakat yang berobat dengan gejala batuk, pilek, meriang. Postingan ini ramai dibagikan sejak awal pekan kemarin.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Intan Djaja. Dia mengunggahnya di Facebook pada 1 Juli 2021.

Berikut isi postingannya:

"Monggo bisa disebarluaskan kepada keluarga, sedulur, konco dan siapa saja..berhubung sekarang masuk panca roba (mongso sepuluh)Ketika ada gejala pada tubuh seperti batuk, pilek, meriang, panas, hilangnya indera penciuman dan perasa dll.. jangan buru-buru kerumah sakit..

Karena ketika diperiksa pasti akan divonis reaktif bahkan positif covid...Sehingga saat divonis pasti kondisi mental jadi down, sehingga kondisi imun tambah melemah...

Yang seharusnya bukan covid karena ter sugesti dan takut jadinya di bilang covid. Hati2...."

Lalu benarkah postingan yang mengklaim RS akan memvonis positif covid-19 bagi masyarakat yang berobat dengan gejala batuk, pilek, meriang? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang mengklaim RS akan memvonis positif covid-19 bagi masyarakat yang berobat dengan gejala batuk, pilek, meriang adalah tidak benar.  

 

2. Semua Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di RS

Kabar tentang tidak adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia selain di rumah sakit beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Viral & Unik pada 2 Juli 2021.

Akun Facebook Viral & Unik mengunggah gambar berisi narasi tidak ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia selain di rumah sakit dan meragukan keganasan virus corona.

Berikut narasinya:

"KATANYA GANAS DAN MEMATIKAN"

Jika Memang "GANAS", Kenapa tidak Mati di Jalan, Kenapa Tidak Mati di Rumah, Kenapa Tidak Mati di Sawah/Kebun, Kenapa Tidak Mati di Pasar-pasar? Tapi SELALU MATI DI RS

"ADA APA DENGAN RS ??"

Konten yang disebarkan akun Facebook Viral & Unik telah 916 kali dibagikan dan mendapat 837 komentar warganet.

Benarkah tidak ada pasien Covid-19 yang meninggal selain di rumah sakit? Simak penelusurannya di sini.

 

3. Resep Dokter di China Berkumur Air Garam untuk Membunuh Covid-19 di Tenggorokan

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi resep dokter di China berkumur air garam untuk membunuh Covid-19 yang bersarang di tenggorokan, informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi resep dokter di China berkumur air garam untuk membunuh Covid-19 yang bersarang di tenggorokan:

"Doktor di China mengesahkan.

这 是 100% 準確 的 信息,

Ini adalah berita yang 100% BENAR.

對於 每个 人 都 非常 有效.

Sangat penting bagi setiap orang.

為什么 中國 大陸 過去 幾天 大大 減少 了 感染 人數?

Mengapa akhir2 ini di China, jumlah orang yang terinfeksi virus telah menurun secara mendadak??.

除了 戴 口罩 勤 洗手 外,

Selain memakai Mask/masker, rajin membersihkan tangan,

他們 只是 簡單 地 每天 漱口 3 次 鹽水.

Mereka hanya berkumur dengan air garam 3 kali sehari

完成 後, 喝水 5 分鐘.

Setelah berkumur, 5 menit kemudian minum air hangat.

因為 該 病毒 只能 在 喉嚨 中 侵襲,

Oleh kerana virus ini hanya akan menyerang kerongkong,

然后 再 侵襲 肺部,

Setelah itu menyerang paru-paru,

當 受到 鹽水 侵襲 時,

Apabila dihancurkan oleh air asin

該 病毒 會 死亡 或 胃中 胃中 下來 並 在 胃中 銷毁,,

Virus itu akan mati atau terbunuh di perut dan kemudian dihancurkan

这 是 預防 冠狀 病毒 流行 的 唯一 方法,

Ini adalah satu-satunya cara untuk menangkis Covid19

市場 上 没有 藥品,

Di pasaran tidak ada obatnya

所以 不要 購買.

Sebab itu jangan beli.

童 綜合 醫院 王叔 昂 醫師:

Dr Wang berkata:

新 冠 肺炎 在 还 沒有 來到 肺部 之前,

Ketika virus itu blm sampai ke paru-paru,

它 会 在 喉嚨 部位 存活 4 天.

Dia bisa hidup di kerongkong selama 4 hari.

在 这个 時候, 人們 會 開始 咳嗽 及 喉痛.

Pada masa ini, orang yang terinfeksi akan mulai batuk dan sakit kerongkong.

如果 他 能 儘量 喝多 溫 開水 及 或鹽水,,,,,

Jika orang yang terinfeksi kerap minum air suam panas dan air garam

就能 消灭 病菌.

Akan dapat memusnahkan virus covid19 ini

儘快 把 此 訊息 转達 一下,

Cepat sebarkan pesan ini.

因爲 你 會 救 他人 一 命!

Kerana Anda setidaknya, dapat menyelamatkan 1 nyawa orang...😍😍😍"

Benarkah informasi resep dokter di China berkumur air garam untuk membunuh Covid-19 yang bersarang di tenggorokan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

 

 

Simak Video Berikut

Berikutnya

4. Informasi Pertamina Tutup SPBU untuk Putus Penyebaran Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Pertamina menutup Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sejak 12-17 Juli 2021 untuk memutus penyebaran Covid-19. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut narasi informasi Pertamina menutup SPBU untuk memutus penyebaran Covid-19 sejak 12-17 Juli 2021:

"PENUTUPAN SPBU SEMENTARA

12-17 JULI 2021

Sebagai komitmen Pertamina dalam mendukung program pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19"

Benarkah Pertamina menutup SPBU sejak 12-17 Juli 2021 untuk memutus penyebaran Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut.

 

5. Labu Kuning Tidak Terbukti Klinis Sembuhkan Penderita Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi labu kuning hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19. Informasi ini beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi labu kuning hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19:

"Info Kesehatan Lur.. !

Mohon maaf saya mau sharing berbagi pengalaman disini walau disini ada yg lebih tahu soal kesehatan,tapi ini pengalaman yg di alami kakak sy sekeluarga yg semuanya positip. Tp yg paling parah kakak sy kandung.

Mas Bagus kakak sy nomor 2 dr Keluarga Witoyo selama 18 hari telah dirumah sakit sampai ndak kuat dan kritis tapi atas seijin Allah disertai dengan doa akhirnya kakak sy sembuh dan bener2 sembuh dg sering dikirimkan obat oleh istrinya yaitu labu kuning yg kita kukus buat cemilan. Alhamdulillah menggigil dan sesak nafasnya hilang dan paru2 yg putih blentong2 bersih ,jantung,mata,otak semuanya sehat dan lolos medical , sehingga kakak sy saat ini bisa kerja kembali di Malaysia. Alhamdulilah. Aamiin

Istri Kakak Saya awalnya juga merasakan bersih2 bentar capek ngos 2an keringat dingin setelah kena covid, tapi setelah konsumsi labu kuning kemaren ikut antri vaksin dan jalan jauh tidak capek dan sehat.💪

Begitu juga Kemaren ada tetangga kakak begitu positip makan labu kuning hangat , alhamdulillah 3 hari sehat, langsung diswab hari ke 4 sudah negatif juga. makanya dari itu saya baru berani sharing info tersebut disini🙏🙏🙏

Labu ini bisa dibuat sayur bening dengan bayam, daun katuk, daun kelor dan enak banget dimasak lodeh dikasih pete. dikolak setup kolak santan dan dibuat puding apa cake labu.SALAM SPENZA'79 SEHAT."

Benarkah informasi labu kuning hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut.

 

6. Video Ambulans Ugal-ugalan Sengaja Takuti Warga di Sukoharjo

Video yang diklaim ambulans ugal-ugalan hingga menabrak mobil warga di Sukoharjo, Jawa Tengah beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Dhita Paradhita.

Video berdurasi 1 menit itu memperlihatkan dua unit ambulans berwarna putih tengah berhenti di badan jalan. Terlihat juga mobil berwarna hitam yang disebut-sebut korban tabrakan ambulans.

Akun Facebook Dhita Paradhita juga menyebut bahwa ambulans tersebut sengaja berkeliling untuk menakut-nakuti warga Sukoharjo.

"Ambulance di Ngemplak Sukoharjo ugal2-an hingga nabrak mobil warga padahal kosong, saat diinterogasi ternyata disuruh muter2 bikin spy Warga panik.

Waduuh....ada2 aje nich klo Negare dipimpin oleh WNI yg bukan Negarawan .... malah AMBRUK dech

Makenye skrg Rakyat Indonesia itu hrs CERDAS & TANGKAS, jgn cume krn IMINGAN DUIT yg ga seberape itu NEGARE ini jadi AMBLAS," tulis akun Facebook Dhita Paradhita.

Video yang disebarkan akun Facebook Dhita Paradhita telah 33 kali direspons dan mendapat 25 komentar warganet.

Benarkah video yang diklaim ambulans ugal-ugalan hingga menabrak mobil warga di Sukoharjo, Jawa Tengah? Berikut penelusurannya.

 

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya