Cek Fakta: Tidak Benar Virus Corona Covid-19 adalah Fitnah

Beredar klaim bahwa virus corona Covid-19 adalah fitnah. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 14 Jul 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2021, 18:00 WIB
Gambar Tangkapan Layar Video yang Diklaim Virus Corona Covid-19 adalah Fitnah (sumber: Facebook).
Gambar Tangkapan Layar Video yang Diklaim Virus Corona Covid-19 adalah Fitnah (sumber: Facebook).

Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang virus corona Covid-19 adalah fitnah beredar di media sosial. Klaim tersebut beredar lewat sebuah video yang disebarkan akun Facebook Vloger pada 11 Juli 2021.

Akun Facebook Vloger mengunggah video berisi ceraham seorang penceramah di sebuah masjid. Dalam video berdurasi 10 menit 47 detik itu, si penceramah menyebut bahwa virus corona Covid-19 adalah fitnah.

"Fitnah yang kita alami sekarang ini, enggak ada ceritanya makin turun. Ini makin nanjak. Kira-kira 6 bulan lagi Covid hilang enggak? Kalau kemauan saya sih iya. Tapi berdasarkan pengalaman saya tentang akhir jaman, kayaknya bakal jalan terus nih. Bukan nakut-nakutin. Kan kita sudah dengar sendiri di suatu wilayah sudah membaiik, tiba-tiba ada secondwave, gelombang kedua," demikian penuturan si penceramah dalam video.

"Merindiing dengarkan baek2," tulis akun Facebook Vlogger.

Video yang disebarkan akun Facebook Vlogger telah 1,4 juta kali ditonton dan mendapat 1.900 komentar warganet.

Benarkah virus corona Covid-19 merupakan fitnah belaka? Berikut penelusurannya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang virus corona Covid-19 adalah fitnah. Penelusuran dilakukan dengan menghubungi Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas.

Anwar menyebut bahwa orang yang tidak mengakui adanya virus corona Covid-19 telah mengingari ilmu pengetahuan.

"Sekarang ini keadaannya benar-benar sudah sangat-sangat memprihatinkan di mana rumah sakit yang ada sudah tidak lagi mampu menampung pasien-pasien yang datang untuk minta dirawat," kata Anwar kepada Liputan6.com, Rabu (14/7/2021).

Bahkan, kata Anwar, ada beberapa negara yang telah mengevakuasi warganya dari Indonesia agar terhindar dari penyebaran Covid-19.

"Hal ini sudah jelas menjadi satu pertanda bahwa di negeri ini, saat ini masalah pandemi Covid-19 benar-benar sudah sangat mengkhawatirkan. Lalu kalau mereka tetap juga tidak percaya maka berarti mata dan hati mereka memang sudah benar-benar tertutup untuk menerima kebenaran dan kenyataan yang ada," ucap Anwar.

Sementara dikutip dari Liputan6.com, per hari ini Rabu (14/7/2021), kasus virus corona Covid-19 aktif di Indonesia mencapai 2.670.046 orang. Bertambah 54.517 orang yang terpapar Covid-19.

Untuk kasus sembuh bertambah 17.762 orang pada hari ini. Total akumulatif hingga saat ini terdapat 2.157.363 pasien sudah berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 di Indonesia.

Diiringi pula masih adanya penambahan kasus meninggal dunia pada hari ini ada 991 orang. Di Indonesia, total akumulatifnya ada 69.210 orang di Indonesia meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 sampai saat ini.

 

Kesimpulan

Klaim tentang virus corona Covid-19 adalah fitnah ternyata tidak benar. Faktanya, Covid-19 telah menyebar di hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

 

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya