Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.
Salah satunya video yang diklaim Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meninggal dunia beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada12 September 2021.
Video berdurasi 1 menit 41 detik itu menampilkan rekaman suara yang menyebutkan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meninggal dunia. Terdapat juga wawancara politisi PDIP, Henry Yosodiningrat.
Advertisement
Baca Juga
Baca Juga
"Kami para politisi daripada PDI Perjuangan banyak belajar dengan almarhum. Beliau meninggalkan kesan dan kenangan yang sangat baik, sangat mendalam. Tau-tau siang tadi saya seperti samber geledek, dapat telfon dari seorang ponakannya, dari Dita, Dita itu telfon saya, ..." kata Hendry dalam video itu.
"🇲🇨💥꧁ 🛑"HEBOH JAGAD MAYA..‼️ BENARKAH IBU MEGAWATI MENINGGAL"🛑꧂💥🇲🇨
HEBOH JAGAD MAYA.. BENARKAH IBU MEGAWATI MENINGGAL BERITA PALING VIRAL TERKINI MAAF BUKAN MAKSUT KAMI BIKIN KEGADUHAN DIMASYARAKAT INI VIDEO SAYA TEMUKAN DARI TIKTOK 2021
#HEBOHJAGADMAYA
#BENARKAHIBUMEGAWATIMENINGGAL
#KABARHOAX
"MY CHANNEL SingobarongsYoutuber" :https://bit.ly/3whkjvW
"KLARIFIKASI VIDEO BERITA MENINGGALNYA IBU MEGAWATI" :https://youtu.be/LG58Ao3c_yoالسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
"Terimakasih Bossku Telah Like Komen Subscriber Share My Channel SingobarongsYoutuber Semoga Sehat Dimudah kan Semua Urusanya Sukses Lancar Selalu, Allahumma Aamiin" ❤️🙏❤️," tulis salah satu akun Facebook.
Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 262 ribu kali ditonton dan mendapat 1.400 komentar warganet.
Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meninggal dunia ternyata tidak benar alias hoaks. Video yang disebarkan salah satu akun Facebook telah dimanipulasi.
Selain video Megawati Soekarnoputri meninggal dunia, terdapat video hoaks lainnya yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Drone Menembaki Orang Berkumpul Ini Bukan di Malaysia
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video drone tembaki orang yang berkerumun di Malaysia. Video tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Maret 2021.
Video yang diunggah berdurasi 32 detik, menampilkan adanya sebuah benda terbang mengeluarkan sinar yang mengarah pada sejumlah orang.
Dalam video terdapat narasi sebagai berikut "Duduk dalam rumah jangan keluar, duduk dalam rumah masing-masing jangan keluar berkumpul.
Unggahan video tersebut juga diikuti dengan keterangan sebagai berikut:
"Di Malaysia, orang yang pada berkerumun ditembaki menggunakan drone."
Setelah ditelusuri, klaim video drone menembaki orang yang berkerumun di Malaysia tidak benar.
Video tersebut merupkan perayaan tradisi kembang api di Brasil yang bernama “Guerra de Espadas.”.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Penemuan Beras Palsu di Kendari
Kabar tentang adanya beras palsu di kalangan pedagang makanan beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat sebuah video yang diunggah sebuah akun Facebook pada 7 Januari 2020.
Dalam video tersebut, seorang anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD di Kendari, Sulawesi Tenggara yang menduga nasi dari sebuah warung makan menggunakan beras palsu.
"Seorang anggota Babinsa TNI AD di Kendari mencurigai adanya peredaran beras yang diduga palsu atau plastik diwilayahnya yang dijual oleh para pedagang kami lima.
Pada tayangan video yang mulai beredar luas tersebut, anggota TNI yang tidak diketahui namanya mencoba meyakinkan pedagang kaki lima jika beras yang dijualnya adalah palsu.
Beras tersebut kemudian dikepal - kepal oleh anggota TNI lalu dibanting ke permukaan meja. Anehnya, beras tidak hancur atau rusak. Sebaliknya beras terlihat sedikit memantul ke atas layaknya plastik.
Anggota TNI yang merupakan salah satu dari anggota Kodim Kendari kemudian tidak menyalahkan pedagang nasi karena ketidak tahuannya jika beras yang digunakan adalah plastik"
Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 11 juta kali ditonton, 6 ribu komentar, dan disukai 74 ribu warganet.
Setelah ditelusuri, video yang tersebar di Facebook terkait beras palsu yang dicurigai Babinsa TNI AD adalah tidak benar.
Faktanya, beras dalam video tersebut mengandung zat amilopektin dan amilosa diatas 25 persen sehingga bisa melenting saat dibanting.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement