Facebook Jadi Tempat Beredarnya Hoaks dan Ujaran Kebencian, Simak Tanggapannya

Facebook telah membiarkan ujaran kebencian dan misinformasi berkembang biak di platformnya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Okt 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi Facebook
Ilustrasi Facebook (Photo by Joshua Hoehne on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta- Facebook mengakui, platformnya terlihat seperti terprogram untuk menyebarkan informasi palsu atau hoaks dan berbagai konten ujaran kebencian yang memecah belah.

Hal tersebut diungkapkan sebagai peringatan kepada Facebook dari sebuah internal memo yang menyebutkan, dasar dari cara kerja Facebook telah membiarkan ujaran kebencian dan misinformasi berkembang biak di platformnya.

Memo tersebut menambahkan, fungsi dariFacebook sendiri menjadi tidak netral karena enggan untuk menyensor organisasi berita Amerika Serikat (AS) sayap kanan.“Kami memiliki bukti kuat bahwa inti produk mekanik kami, seperti vitalitas, rekomendasi, dan pengoptimalan interaksi, merupakan bagian penting mengapa jenis pidato seperti ini berkembang di platform,” tulis memo pada 2019, melansir TheGuardian, Senin (25/10/2021).

Mengacu kepada unit keamanan Facebook, sebuah dokumen menuliskan, “Jika integritas lepas tangan untuk masalah ini, baik karena alasan teknis atau filosofis, maka hasil akhirnyayaitu Facebook secara keseluruhan akan aktif mempromosikan jenis kegiatan ini. Mekanisme platform kami tidak netral.”

Dokumen tersebut didapatkan oleh New York Times (NYT) pada Senin, sebagai bagian dari kumpulan cerita oleh konsorsium, pembiayaan bersama suatu proyek, dari organisasi berita.

Dokumen juga diperoleh dari Wall Street Journal yang sejak bulan lalu telah mempublikasi beberapa paparan merusak tentang Facebook. Selain itu, terdapat beberapa cerita yang dipublikasi sebagai bagian dari Facebook Papers, tempat kumpulan kebocoran dokumen dari Facebook yang mengarah pada ketidak mampuan Facebook untuk menangkal ujaran kebencian dan konten berbahaya di luar AS.

Laporan oleh rekan Facebook Papers juga mengatakan, penghasutan kebencian dan disinformasi justru tidak hanya berbahaya pada warga Amerika Serikat, tetapi jauh lebih berbahaya di antara pengguna yang tidak berbahasa Inggris.

Amadea Claritta - Universitas Multimedia Nusantara

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya