Tegas, Singapura Terapkan UU Anti Berita Palsu pada Website yang Sebar Hoaks

Website Truth Warriors yang berbasis di Singapura secara keliru mengklaim vaksin Covid-19 tidak aman atau efektif.

oleh Adyaksa VidiLiputan6.com diperbarui 26 Okt 2021, 16:28 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi Hoax
Ilustrasi Hoax. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta - Undang-Undang “berita palsu” Singapura atau disebut dengan Undang-Undang Perlindungan dari Kepalsuan dan Manipulasi Online baru saja digunakan pada posting-an hoaks website bernama Truth Warriors.

Website Truth Warriors yang berbasis di Singapura secara keliru mengklaim vaksin Covid-19 tidak aman atau efektif. Akhirnya sesuai UU, Pemerintah Singapura mewajibkan situs web harus membawa informasi kepada pembaca bahwa itu berisi "pernyataan fakta yang salah".

Mereka juga harus membuat koreksi di setiap halaman yang menghadirkan informasi palsu yang telah disebarkan kepada pembaca. Selama ini, Singapura dinilai sebagai negara yang memberlakukan undang-undang yang keras terhadap berita palsu atau hoaks.

Situs web tersebut juga mempromosikan informasi palsu tentang Ivermectin, obat antiparasit yang dipromosikan oleh para antivaksin atau skeptis vaksin sebagai alternatif vaksinasi tanpa bukti ilmiah yang dapat memutus penularan virus covid-19.

"Konten di website itu berasal dari sumber yang tidak terverifikasi dan meragukan. Iindividu yang percaya nasihat 'Truth Warriors' dapat membahayakan diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya," bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura, dilansir The Washington Post.

(Penulis: Azarine Jovita Halim)

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya