Cek Fakta: Hoaks Video Pisang Berisi Cacing Yang Bisa Bunuh Manusia Dalam 12 Jam

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan video yang menyebut ada cacing di dalam buah pisang yang bisa membunuh manusia dalam 12 jam.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 06 Nov 2021, 15:33 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2021, 14:00 WIB
Cek Fakta pisang cacing
Cek Fakta pisang berisi cacing yang membunuh manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan video yang menyebut ada cacing di dalam buah pisang yang bisa membunuh manusia dalam 12 jam. Video ini banyak disebarkan sejak tengah pekan kemarin.

Salah satu akun yang mengunggahnya berada di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 November 2021.

Dalam postingannya terdapat video seseorang sedang mengupas buah pisang dan terdapat seperti cacing di dalamnya. Video berdurasi 1,5 menit itu juga diberikan narasi:

"Sementara jgn makan dulu pisang ini, ada cacing helicopter dpt membunuh dalam 12 jam. Pisang ini di import dari Philipina"

Lalu benarkah video yang menyebut ada cacing di dalam buah pisang yang bisa membunuh dalam manusia dalam 12 jam?

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengetik kata kunci "fact check banana worms" di mesin pencarian Google. Hasilnya terdapat sejumlah artikel yang menjelaskan video tersebut.

Seluruh artikel menyebut video yang tersebar sama isinya. Hanya narasi yang beredar berbeda-beda, ada yang menyebut pisang itu dikirim dari Somalia maupun Filipina.

Salah satunya artikel dari website lembaga pemeriksa fakta India, factly.in. Artikel tersebut tayang pada 3 November 2021 dengan judul "This claim that Somalia bananas have a worm called Helicobacter which will cause brain death in 12 hours, is not true"

Dalam artikel dijelaskan video itu awalnya banyak disebarkan di Iran dan juga negara-negara di Asia Barat. Abu Dhabi Agricultur and Food Safety Authority (Adafsa) atau Otoritas Pertanian dan Keamanan Pangan Abu Dhabi telah memberikan pernyataan bahwa klaim dalam video itu tidak benar.

"Video viral yang ada di media sosial terkait buah pisang dari Somalia adalah tidak benar dan mengandung informasi yang salah. Helicobacter yang disebut dalam postingan adalah salah satu jenis bakteri dan bukan cacing," bunyi pernyataan resmi Adafsa.

"Cacing tidak bisa menyelesaikan siklus hidupnya di dalam buah seperti yang nampak dalam video. Kami meminta masyarakat untuk tidak percaya dengan rumor seperti itu," ujar Dr. Mohammed Salman Al Hammadi, Direktur Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Adafsa menambahkan.

Hal senada juga disampaikan oleh Fahad Alkhodairy, seorang peneliti Karsinogen yang berbasis di Riyadh.

"Pesan berantai Whatsapp yang menyebutkan ada pisang yang mengandung cacing dan sebagainya adalah tidak benar dan rumor yang salah," ujarnya dilansir Newschecker.in.

Helicobacter pyloru sendiri adalah jenis bakteri dan bukan cacing. Infeksi Helicobacter cukup umum karena dua pertiga dari penduduk dunia memilikinya di dalam tubuh mereka.

Untuk beberapa orang bakteri mungkin bisa menyebabkan kanker atau sakit maag yang gejalanya bisa terlihat beberapa tahun kemudian. Namun bagi kebanyakan orang bakteri yang hidup di saluran pencernaan tidak menimbulkan gejala apapun.

Sumber:

https://factly.in/this-claim-that-somalia-bananas-have-a-worm-called-helicobacter-which-will-cause-brain-death-in-12-hours-is-not-true/

https://newschecker.in/fact-check/false-video-shows-worms-in-bananas

https://www.latestly.com/social-viral/fact-check/fact-check-500-tonnes-of-somali-bananas-arrive-in-abu-dhabis-market-contain-helicobacter-worm-uae-authority-terms-viral-video-false-and-misleading-3018813.html

Kesimpulan

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Video yang menyebut ada cacing di dalam buah pisang yang bisa membunuh dalam manusia dalam 12 jam adalah tidak benar.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya