Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah menyayangkan, masih banyak berita miring terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) terhadap anak yang sudah divaksin COVID-19.
Menurut Piprim, hal ini menjadi penyebab para orang tua ragu untuk melakukan vaksinasi COVID-19 pada anak.
"Yang kami temukan banyak berita-berita miring terkait KIPI. Ini karena ketidakpahaman masyarakat," ungkap dr Piprim saat mejadi pembicara di acara Virtual Class dengan tema Urgensi Vaksin Anak di Masa Pandemi COVID-19, Senin (29/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Piprim mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah kasus yang tidak terkait dengan KIPI pada anak. Misalnya saja, ada anak merasa kejang-kejang setelah mendapatkan vaksin COVID-19.
Tetapi setelah diselidiki oleh Komnas KIPI, justru tidak ditemukan penyebab kejang-kejang tersebut akibat vaksin COVID-19.
"Setelah diselidiki tidak ada sebab akibat. Ternyata si anak punya penyakit radang selapu otak," kata dr Piprim.
Untuk itu Piprim meminta, para orang tua tidak khawatir terhadap vaksinasi COVID-19 pada anak. Menurutnya, anak yang sudah divaksin akan lebih kebal terkena gejala berat dari virus corona.
"Ya, tentu saja ketika sudah divaksin pada anak-anak itu, antibodinya terbentuk. Diharapkan lebih aman terkena COVID-19 berat. Tapi tetap harus protokol kesehatan, cuci tangan,dan jaga jarak," ucap dr Pripim.
Hal yang sama juga diutarakan Vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe. Ia menjamin, semua vaksin COVID-19 yang sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) aman digunakan untuk anak.
"Jadi para orang tua tidak perlu ragu lagi. Enggak ada alasan untuk tidak vaksinasi," kata dr Dirga.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement