Anak Sekolah Mulai Tatap Muka, Orang Tua Perlu Lakukan Ini untuk Hindari Penularan Covid-19

Edukasi tentang protokol kesehatan Covid-19 ke anak harus dilakukan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Nov 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2021, 20:00 WIB
Banner Infografis 6 Tips Bantu Anak Terbiasa Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis 6 Tips Bantu Anak Terbiasa Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta- Pertemuan tatap muka pada kegiatan belajar di sekolah sudah dilaksanakan belakangan ini, namun orang tua harus tetap waspada agar penularan Covid-19 pada anak-anak dapat dihindari.

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengatakan, untuk menghindari penularan Covid-19 pada anak saat pertemuan tatap muka di sekolah, edukasi tentang protokol kesehatan Covid-19 ke anak harus dilakukan.

"Saya kira upaya yang sudah dilakukan dulanjutkan saja jangan merasa aman jangan abai, apalagi ada varian baru," kata Piprim, saat mejadi pembicara di acara Virtual Class dengan tema Urgensi Vaksin Anak di Masa Pandemi COVID-19, Senin (29/11/2021).

Piprim menyebutkan, protokol kesehatan yang harus disampaikan ke anak yang melakukan belajar tatap muka yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dengan orang lain.

"Protokol keshatan mesti diedukasikan ke anak, pakai masker, cuci tangan, makan di rumah prokes seperti ini bisa dilakukan ke anak selain vaksinasi," tuturnya.

Dia melanjutkan, selain edukasi protokol kesehatan, untuk menguatkan anti bodi pada anak juga bisa dilakukan dengan melanjutkan vaksin rutin. Cara ini dinilai efektif meski anak belum divaksin Covid-19.

"Vaksinasi rutin untuk meningkatkan kekebalan anak, sehingga ketika anak imunitas bagus walau belum vaksinasi Covid tidak mengalami gejala berat," ujarnya.

Menurut Piprim, saat pandemi Covid-19, vaksinasi rutin pada anak mengalami penurunan karena orang tua khawatir, kondisi ini mengakibatkan penderita penyakit menular di sejumlah daerah mengalami kenaikan.

"Karena orang takut, karena Covid tidak divaksin, akhirnya muncul kejadian seperti difteri, rubela, kita galakan kembali imuninasi yang terlambat dan tidak lengkap pada anak kita, penyakit menular seperti campak, difteri itu sama bahayanya," imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya