Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat. Salah satunya klaim vaksin Covid-19 membahayakan kekebalan tubuh.
Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 31 Januari 2022. Unggahan vaksin Covid-19 membahayakan kekebalan tubuh tersebut berupa keterangan sebagai berikut:
Advertisement
Baca Juga
"Dr. Ryan Cole menjelaskan bagaimana fucksin COVID membahayakan sistem kekebalan tubuh. Ahli patologi Dr. Ryan Cole menjelaskan bagaimana fucksin virus corona Wuhan (COVID-19) membahayakan sistem kekebalan tubuh.
CEO dan direktur medis Cole Diagnostics yang berbasis di Idaho mengatakan protein lonjakan SARS-CoV-2 yang digunakan dalam suntikan menyerang reseptor dalam sel manusia yang mengidentifikasi sel sehat dari sel penyebab penyakit.
● BACA LEBIH LANJUT : https://kanuragan.com/dr-ryan-cole-menjelaskan-bagaimana.../"
Selain itu, dalam unggahan tersebut terdapat tangkapan layar yang berisi tulisan sebagai berikut:
"Ahli patologi Dr. Ryan Cole menjelaskan bagaimana vaksin virus corona (COVID-19) Wuhan membahayakan sistem kekebalan tubuh . CEO dan direktur medis Cole Diagnostics yang berbasis di Idaho mengatakan protein lonjakan SARS-CoV-2 yang digunakan dalam suntikan menyerang reseptor dalam sel manusia yang mengidentifikasi sel sehat dari sel penyebab penyakit.
“Mereka masih menyuruh orang untuk"
Namun setelah ditelusuri, klaim vaksin Covid-19 membahayakan kekebalan tubuh ternyata tidak benar. Vaksin justru akan membuat kekebalan di dalam tubuh semakin kuat mengenali dan melawan penyakit. Makalah yang dijadikan dasar klaim, tidak menyebutkan vaksin memimbulkan bahaya pada kekebalan tubuh.
Selain klaim vaksin Covid-19 membahayakan kekebalan tubuh, terdapat mitos kesehatan lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mengonsumsi Garam Laut dan Air Kelapa Muda Mampu Menetralisir Vaksin COVID-19
Klaim mengonsumsi garam laut dan air kelapa muda dapat menetralisir vaksin COVID-19 beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 18 Januari 2022.
Akun Facebook tersebut menulis narasi berisi tata cara mengonsumsi garam laut dan air kelapa muda untuk menetralisir efek vaksin COVID-19.
Berikut isinya:
"Jika anda ragu dan ingin menghilangkan vaksin yg sdh masuk ke tubuh ....
*ALHAMDULILLAH. Sekarang ada penangkal/ menetralisir vaksin itu.*
*SILAHKAN DICOBA RAMUAN INI YAKIN LAH,,SYARAT.
1 BASMALLAH,.
2.BACA SHOLAWAT NABI,
3.BACA ALFATIHAH*
INI RAMUAN NYA*
*"GARAM LAUT" DAN AIR KELAPA MUDA tapi bukan Garam Dapur.*
*Biasa disebut Garam Krosok (karungan).
*- 1/2 Sendok makan Garam*
*- SeGelas Air Kelapa Muda.*kemudian keduanya diaduk. Tunggu sampai mengendap, baru diminum.
*2 X Sehari (pagi + malam), selama seminggu
*Ditambah "Bekam" lebih bagus lagi
*IN SYAA ALLAH... VAKSIN yang bersarang itu lenyap," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat 1 komentar warganet.
Setelah ditelusuri, klaim mengonsumsi garam laut dan air kelapa muda dapat menetralisir vaksin COVID-19 di dalam tubuh ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, garam laut dan air kelapa muda tidak bisa menetralisir vaksin di dalam tubuh.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Ramuan Obat Penyembuh Omicron dari Daun Pepaya dan Jahe
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim ramuan obat Covid-19 varian omicron campuran daun pepaya dan jahe. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut klaim ramuan obat Omicron campuran daun pepaya dan jahe:
"Obat OMICRONAyo...disebar-luaskan ke temen2 & saudara2 semua, kalau ada yang batuk2, pilek, anosmia (tidak ada rasa penciuman) tidak usah dibawa ke dokter. Ambilkan daun pepaya yang tua + jahe 2 potong (secukupnya), dicuci bersih dengan air masak (karena akan dikonsumsi langsung), lalu diblender dengan air masak dan disaring, kemudian diperas kira2 menjadi setengah gelas. Kalau ada dikasih madu 1 atau 2 sendok makan, kalau terasa pahit bisa tambah 3 sendok madu, lebih baik lagi diperasin jeruk nipis.
Obatnya itu saja, obat kampung mudah saja toh buatnya... Sudah terbukti banyak yang sembuh... ayo disebar-luaskan ke tetangga, saudara2 kalau ada yang kurang sehat, mulut pahit, enggak mau makan, enggak bisa mencium bau-bauan (anosmia), segera diobati itu saja, enggak usah dibawa ke dokter, nanti kalau dites positip malah drop/strees. Sebarkan kebaikan ini agar daerah kita, negeri kita, kota ini cepat zona hijau. Salam Sehat...."
Setelah ditelusuri, klaim ramuan obat omicron campuran daun pepaya dan jahe tidak benar.
Ramuan obat omicron campuran daun pepaya dan jahe belum bisa dibuktikan keampuhannya menyembuhkan Covid-19 varian omicron.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement