Cek Fakta: Hoaks Video Klaim Tol Becakayu Amblas

Beredar di media sosial postingan video yang menyebut tol Becakayu amblas. Video itu beredar sejak pekan lalu.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 17 Jun 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2022, 11:00 WIB
Cek Fakta tol Becakayu amblas
Cek Fakta tol Becakayu amblas.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang menyebut tol Becakayu amblas. Video itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 14 Juni 2022.

Dalam postingannya terdapat video berdurasi 26 detik yang menggambarkan sebuah mobil tidak masuk jalan di bawah jembatan.

Postingan itu disertai narasi "Tol be-cak kayu amblas nie"

Lalu benarkah postingan video yang menyebut tol Becakayu amblas?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Viral Video Diduga Tol Becakayu Amblas, Faktanya Itu Proses Pengerjaan Proyek Kereta Cepat" yang tayang di Liputan6.com pada 14 Juni 2022.

Berikut isi artikelnya:

"Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan video viral yang menggambarkan kondisi jalan layang diduga Tol Becakayu yang ambles adalah tidak benar.

Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Budi Harimawan mengatakan, jembatan yang terlihat turun dalam video berdurasi 26 detik tersebut bukanlah bagian dari Tol Becakayu.

Budi menjelaskan, jembatan dalam video tersebut merupakan bagian dari girder atau gelagar jembatan yang memanjang diantara dua penyangga atau pilar milik proyek Kereta Cepat Jakarta- Bandung. Girder Kereta Cepat tersebut berlokasi di jembatan Antilope, Bekasi.

"Bukan Tol Becakaayu, itu girder KCIC yang sedang erection," tutur dia kepada Liputan6.com, Selasa (14/6/2022).

Bagian atas merupakan adalah Girder KCJB, sedangkan di bawahnya merupakan jalan yang tetap dibuka untuk lalu lintas dengan pembatasan ketinggian 1.7m

Menurut Budi, sejauh ini warga sekitar yang terbiasa melewati jalan tersebut ingin agar jalan di bawah Girder tetap dibuka untuk akses penghubung. Sedangkan pembangunan jembatan pengganti untuk lalu lintas warga dikabarkan baru akan selesai Agustus 2022 mendatang.

"Jembatan lama warga tidak ingin ditutup, jembatan pengganti infonya baru Agustus," tutur Budi."

Selain itu ada juga artikel berjudul "Penjelasan KCIC soal Video Viral Jembatan Antelope Bekasi" yang juga tayang pada 14 Juni 2022.

Berikut isi artikelnya:

"Liputan6.com, Jakarta -Beredar sebuah video di media sosial yang menampilkan kondisi jalan di jembatan Antelope, Curug, Bekasi. Dalam video itu, seolah-olah jembatan amblas.

Pihak PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) pun angkat bicara terkait video ini. GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Rahadian Ratry mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diluruskan terkait kondisi jalan di jembatan Antelope.

"Menyikapi informasi yang beredar mengenai pemasangan Girder Box di sekitar Jembatan Antelope, ada beberapa hal yang perlu kami luruskan dan informasikan," tutur dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Ratry menjelasakan, girder box yang berada di sekitar Jembatan Antilope adalah girder box proyek KCJB yang dipasang melengkapi 2.535 total girder box. Dalam proses pemasangan tidak ada penurunan atau masih sesuai dengan standar teknis yang ada.

Sebelum pemasangan girder box, pihak kontraktor sudah melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan Pemerintah Kota Bekasi dan warga sekitar. Komunikasi juga dijalin dengan pihak Dinas Perhubungan.

"Pada prinsipnya warga menyepakati sistem pengaturan lalu lintas dengan tetap memanfaatkan jembatan AntIlope eksisting secara terbatas dan proses pembangunan Proyek KCJB (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) dapat berlanjut," kata Ratry.

Dia memastikan, jembatan Antilope hanya dapat dilintasi oleh kendaraan dengan ketinggian maksimal 1,7 meter. Seperti sepeda motor dan mobil sedan, dengan pengawasan ketat.

Sesuai dengan Surat Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Bekasi Nomor 551.1/849/Dishub Lalin, kondisi ini akan berlangsung hingga 10 Agustus 2022.

Sebagai bentuk pengamanan, dipasang pemberitahuan, portal (pembatas ketinggian) di dua sisi, dan lampu penerangan. Selain itu dilakukan penjagaan 24 jam (3 shift) untuk memastikan warga aman ketika melintas.

"Secara paralel, pembangunan jembatan baru pengganti jembatan Antilope sedang berprogres dan ditargetkan selesai pada 10 Agustus 2022. Setelah selesai, jembatan eksisting akan dibongkar dan arus lalu lintas sepenuhnya dialihkan ke jembatan baru," tutup dia."

Ada juga artikel berjudul "Penjelasan Dishub Bekasi soal Pemasangan Girder di Jembatan Antelope" yang tayang 14 Juni 2022.

Berikut isi artikelnya:

"Liputan6.com, Jakarta - Beredar sebuah video di media sosial yang menampilkan kondisi jalan di jembatan Antelope, Curug, Bekasi. Dalam video itu, seolah-olah jembatan amblas.

Terkait hal tersebut, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Marlina, memastikan itu adalah pemasangan girder proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dia pun menyebut itu tidak mengalami amblas seperti narasi yang beredar di media sosial.

Menurutnya, posisi grider memang sengaja dipasang menurun, dan hanya berjarak sekitar 1,7 meter dari jembatan.

Meski begitu, kata dia, warga tetap menginginkan jembatan dibuka sehingga masih bisa dilewati oleh pengendara sepeda motor dan mobil-mobil kecil.

"Bisa melintas kendaraan di bawah 1,7 meter. Rencana (pemasangan girder) kan sampai dengan 10 Agustus, kalau (rampung) sebelum tanggal itu, ya kita segera buka," kata Marlina saat dikonfirmasi, Selasa (14/6/2022).

Ia mengaku pemasangan grider box di lokasi sebelumnya telah melalui kesepakatan seluruh pihak terkait.

"Jadi ini sudah rapat semua ya, dari KCIC, Kementerian PUPR, DBMSDA, warga dan kami di dishub, bahwa itu akan dinaikkan, jadi bukan amblas," kata Marlinda.

Pemasangan girder box untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di atas jembatan Antilope, Jatibening Baru, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, sempat dikabarkan amblas karena posisinya yang menurun.

Berdasarkan video yang viral di media sosial, terlihat pengendara merasa khawatir saat hendak melintas di bawah jembatan. Pasalnya, jarak antara jembatan dengan konstruksi girder box hanya setinggi 1,7 meter.

Pengendara sepeda motor, bahkan harus menundukkan kepala saat melintas lantaran takut terbentur.

"Ya rada was-was sih, karena kan mentok banget, takut amblas," kata Udin, pengendara yang melintas di lokasi, Selasa (14/6/2022).

Rendahnya posisi girder juga menyebabkan sejumlah kendaraan yang memiliki ketinggian di atas 1,7 meter, tak bisa melintas dan terpaksa memutar balik."

Sumber:

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4986305/viral-video-diduga- tol-becakayu-amblas-faktanya-itu-proses-pengerjaan-proyek- kereta-cepat

https://www.liputan6.com/news/read/4986416/penjelasan-dishub- bekasi-soal-pemasangan-girder-di-jembatan-antelope

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4986456/penjelasan-kcic- soal-video-viral-jembatan-antelope-bekasi

Kesimpulan

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Postingan video yang menyebut tol Becakayu amblas adalah hoaks. Faktanya jembatan dalam video tersebut merupakan bagian dari girder atau gelagar jembatan yang memanjang diantara dua penyangga atau pilar milik proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya