Hoaks Seputar Vaksin Covid-19, dari Cacar Monyet sampai Melukai Anak-Anak

Berikut kumpulan hoaks seputar vaksin Covid-19 hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Jul 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2022, 21:00 WIB
Tangkapan layar klaim cacar monyet disebabkan vaksin AstraZeneca karena mengandung adenovirus simpanse
Penelusuran klaim cacar monyet disebabkan vaksin AstraZeneca karena mengandung adenovirus simpanse

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks seputar vaksin Covid-19 semakin beragam dan berkembang mengikuti kondisi terkini, hal ini tentu dapat menyesatkan pihak yang mudah mempercayai informasi yang didapat.

Agar tidak dirugikan oleh hoaks seputar vaksin Covid-19 sebaiknya kita menyaring informasi sebelum mempercayainya, yaitu dengan memastikan kabar yang didapat hoaks atau benar.

Untuk membantu masyarakat membedakan informasi salah dan benar seputar vaksin, Cek Fakta Liputan6.com telah melakukan penelusuran terhadap sejumlah informasi.

Berikut kumpulan hoaks seputar vaksin Covid-19 hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Kandungan Adenovirus Simpanse di Vaksin AstraZeneca Sebabkan Cacar Monyet

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim cacar monyet disebabkan vaksin Covid-19 AstraZeneca karena mengandung adenovirus simpanse. Kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 11 Juni.

Klaim cacar monyet disebabkan vaksin Covid-19 AstraZeneca karena mengandung adenovirus simpanse berupa foto tulisan yang mengulas vaksin AstraZeneca dan pada tulisan "chimpanzee adenovirus" ditandai dengan lingkaran merah.

Unggahan foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Mengingat cacar monyet, orang-orang ingat bahwa va*sin anti-coronavirus AstroZeneca mengandung adenovirus simpanse"

Benarkah klaim cacar monyet disebabkan vaksin Covid-19 AstraZeneca karena mengandung adenovirus simpanse? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

125 Anak di AS Meninggal dan 50 Ribu Terluka Akibat Vaksin Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin Covid-19 membuat 125 anak di Amerika Serikat (AS) meninggal dunia dan 50 ribu terluka. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 21 Juni 2022.

Unggahan klaim vaksin Covid-19 membuat 125 anak di AS meninggal dunia berupa factsheet bertuliskan sebagai berikut.

"125 Children Dead, 1K Disabled & 50K injured due to Covid-19 Vaccination in the USA"

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Tidak dapat diampuni----"

Benarkah klaim klaim vaksin Covid-19 membuat 125 anak di AS meninggal dunia dan 50 ribu terluka? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya