Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar nuklir kerap bermunculan di media sosial, hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi pihak yang mempercayainya.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah mendapati sejumlah hoaks seputar nuklir, mulai dari seputar limbah hingga bom nuklir.
Baca Juga
Berikut kumpulan hoaks seputar nuklir.
Advertisement
Video Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut
Sebuah video yang diklaim peristiwa Jepang membuang limbah nuklir ke laut beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 27 Agustus 2023.
Video berdurasi 14 detik itu memperlihatkan warna air laut yang tiba-tiba berubah ketika sebuah bendar cair masuk ke lautan tersebut. Video itu kemudian dikaitkan dengan aksi buang limbah nuklir yang dilakukan oleh Pemerintah Jepang.
"Jepang terkenal negara paling bersih n gak ada yg buang sampah sembarangan,tp sekali buang sampah tgl 24 agustus kemarin jepang membuang limbah nuklir ke laut pasifik,efeknya bisa sampai ke negara2 lain,berbahaya untuk makhluk hidup di laut n manusia,N Jgn smpai terjadi hujan asam seperti ramalan kartun the simpson.
Negara paling bersih tapi sekali buang sampah merepotkan dunia," tulis salah satu akun Facebook.
Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 149 kali dibagikan dan mendapat 7 komentar dari warganet.
Sebelumnya, Jepang pada pekan lalu mengumumkan bahwa pihaknya akan mulai melepaskan lebih dari 1 juta metrik ton limbah radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima mulai 24 Agustus 2023.
Rencana yang disetujui dua tahun lalu oleh pemerintah Jepang itu merupakan langkah penting untuk menonaktifkan PLTN Fukushima, yang dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO).
Namun, keputusan tersebut menuai protes dan kekhawatiran dari masyarakat di negara negara tetangga Jepang, salah satunya China dan Korea Selatan.
Benarkah dalam video itu merupakan peristiwa pembuangan limbah nuklir yang dilakukan oleh Jepang? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini....
Foto Ledakan Pembangkit Nuklir saat Gempa Turki
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto pembangkit nuklir meledak saat gempa Turki. Kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Februari 2023.
Klaim foto pembangkit nuklir meledak saat gempa Turki menampilkan bangunan di dekat perairan dengan kepulan asap, dalam foto tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.
"BREAKING: Nuclear plant explode due to #Earthquake in#Turkey#PrayForTurkey"
Benarkah klaim foto pembangkit nuklir meledak saat gempa Turki? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
Advertisement
Ledakan Dahsyat di Lebanon Berasal dari Bom Nuklir
Sebuah ledakan di Beirut, Lebanon, 4 Agustus 2020 menggemparkan dunia. Tagar Pray For Lebanon pun menjadi trending di platform media sosial Twitter.
Hingga kini, sudah lebih dari 100 orang dinyatakan meninggal dunia akibat ledakan di Beirut, Lebanon itu. Salah akun Facebook menyebut ledakan Lebanon berasal dari bom nuklir.
Begini narasi yang dia buat dan sudah dilihat oleh ratusan pengguna Facebook:
"Detik-detik ledakan bom nuklir di lebanon memakan banyak korban.
Vidionya baru 1 jam yang lalu di aplod di facebook.
Doakan mereka kawanku semoga mereka di berikan ketabahan yang kuat.
Aamiin yaaa Robbalalamin."
Benarkah ledakan di Lebanon berasal dari bom nuklir? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement