Penyiapan Ekosistem Jadi Faktor Penting Wujudkan Inovasi Digital di Indonesia

Perkembangan teknologi menciptakan sebuah ekosistem baru yang membutuhkan persiapan matang dalam mendorong inovasi digital di Indonesia.

oleh Julia Rizky Khoirunisa diperbarui 05 Nov 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2023, 18:00 WIB
Ilustrasi ekonomi digital. Freepik
Ilustrasi ekonomi digital. Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Penyiapan ekosistem memainkan peran kunci dalam mendorong inovasi digital di Indonesia, hal ini disampaikan oleh Firman Kurniawan selaku Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital Universitas Indonesia.

"Perkembangan teknologi itu sifatnya global dan kemudian menciptakan sebuah ekosistem baru. Artinya paling tidak ketika ekosistemnya dibentuk dan disiapkan maka baru bisa ada inovasi (digital)," kata Firman dilansir dari Antara, Minggu (5/11/2023).

Ekonomi digital adalah perubahan ekosistem baru akibat perkembangan teknologi secara global. Ketika adopsi ekonomi digital semakin meluas, maka diperlukan persiapan yang melibatkan banyak aspek, seperti strategi pemasaran, aktivitas jual-beli, dan literasi teknologi bagi masyarakat.

Ketika semua elemen ini beroperasi secara serempak, maka akan terbentuk sebuah ekosistem yang mendorong lahirnya inovasi digital yang lebih melimpah, terutama dalam ranah ekonomi digital.

Untuk menciptakan ekosistem yang optimal, Firman berpendapat bahwa hal yang harus dieksekusi terlebih dahulu adalah mempersiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai pihak yang akan mengaplikasikan inovasi digital.

"Kemampuan melihat teknologi yang mendatangkan manfaat itu harus dibangun. Jadi SDM itu tidak melihat teknologi hanya sebagai alat hiburan saja," ucap Firman.

Terakhir, hal yang harus diperhatikan bagi pihak yang ingin membangun inovasi digital dan terus bertumbuh ialah dari aspek budaya yang dimiliki sebuah komunitas.

Hal itu diperlukan agar inovasi yang dihadirkan bisa sesuai dengan kebutuhan serta kondisi masyarakat yang memanfaatkan dan akhirnya inovasi tersebut dapat terus dikembangkan untuk lebih optimal sehingga sejalan juga dengan prinsip industri berkelanjutan.

"Jadi memang teknologi itu memiliki standar yang sama di seluruh dunia. Misalnya HP dan media sosial rata-rata fiturnya sama di seluruh dunia. Namun hasilnya berbeda di tiap negara karena ada hal pembeda dari sisi penggunanya di sisi pendidikan dan kebudayaan. Sehingga perlu juga untuk inovasi digital itu disesuaikan dengan hal-hal spesifik itu," tutup Firman.

Di sisi lain, guna mendorong inovasi digital, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika terus menggencarkan literasi digital, membantu pertumbuhan startup melalui program inkubasi, dan terus meningkatkan infrastruktur telekomunikasi hingga ke seluruh pelosok negeri, termasuk di antaranya peluncuran satelit Satria-1 belum lama lalu. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya