Deretan Hoaks Seputar Serangga Berbahaya, dari Nyamuk hingga Lebah

Cek Fakta Liputan6.com mengungkap sejumlah hoaks seputar serangga berbahaya bagi manusia

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Feb 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2024, 18:00 WIB
Kabar tentang ulat berbulu yang diklaim sangat berbisa dan membunuh 16 anak-anak. (sumber: Facebook)
Kabar tentang ulat berbulu yang diklaim sangat berbisa dan membunuh 16 anak-anak. (sumber: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta- Kabar tentang serangga berbahaya beredar di media sosial, namun sebaiknya kita tidak percaya terlebih dahulu sebelum memastikan kebenaran informasi tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com mengungkap sejumlah hoaks seputar serangga berbahaya bagi manusia, informasi palsu ini harus dihindari sebab dapat menimbulkan keresahan.

Untuk menghindari hoaks seputar serangga berbahaya, kita perlu mengetahui ragam jenisnya dalam daftar berikut ini.

Ulat Sangat Berbisa dan Membunuh 16 Anak

Kabar tentang ulat berbulu yang diklaim sangat berbisa dan membunuh 16 anak-anak beredar di media soal. Kabar tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada Kamis (22/2/2024).

Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi rekaman beberapa ulat berbulu berada di atas daun. Dalam video, ulat tersebut terlihat memiliki bulu yang tebal dan mirip seekor burung.

Ulat dalam video tersebut kemudian diklaim sangat berbisa dan telah membunuh 16 anak-anak.

"Himbauan kepada seluruh masyarakat indonesia kalo melihat hewan ini tolong hindari apa lg anak² ini ulat dari america nampaknya, ulat ini sudah membunuh anak 16 jiwa awalnya dikira anak burung jatuh setelah dipegang anak itu kejang² dan tak lama meninggal, racunnya melebihi bisa ular," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah lima kali dibagikan dan mendapat 14 komentar dari warganet.

Benarkah ulat dalam video tersebut sangat berbisa dan telah membunuh 16 anak-anak? Simak penelusurannya dalam halaman berikut ini....

 

Nyamuk Wolbachia Sebabkan Radang Otak

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim nyamuk Wolbachia menyebabkan radang otak, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 1 Desember 2023.

Klaim nyamuk Wolbachia menyebabkan radang otak berupa tulisan sebagai berikut.

"Bismillah, Indonesia menjadi negara uji coba nyamuk Wolbachia.

Wolbachia sendiri merupakan bakteri simbiotik yang secara alami ada pada hampir 70 persen spesies serangga di dunia, termasuk nyamuk.

Dampak buruknya kita akan kena radang otak.

Tonton sampai kelar, salah satu dampak dari utang negara, Indonesia mudah di setir negara pemberi utang.

Apa nda bahaya Tah !!!!"

Benarkah nyamuk Wolbachia menyebabkan radang otak? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini...

 

Serangan Wabah Lebah Mematikan Saat Pandemi COVID-19 di India

Kabar India diserang wabah lebah mematikan beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan salah satu akun Facebook pada 13 Mei 2020.

Akun Facebook tersebut membagikan sebuah video yang diklaim sebagai peristiwa serangan lebah mematikan di India.

"Selain menghadapi corona di india kini datang wabah lebah yg mematikan 😱😱😱," tulis akun Facebook tersebut.

Konten yang diunggah telah mendapat 317 komentar warganet.

Benarkah India diserang wabah lebah mematikan? Simak hasil penelusurannya di sini....

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya