Parlemen Dorong Pemerintah AS Bangun Strategi Komunikasi untuk Lawan Hoaks di Media Sosial

Parlemen Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa pemerintah perlu membangun strategi komunikasi untuk menekan peredaran hoaks di media sosial.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 18 Apr 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Parlemen Amerika Serikat (AS) mendorong pemerintah membangun strategi komunikasi untuk menekan peredaran hoaks di media sosial.

Dalam hal ini, pemerintah diharapkan dapat memberikan saran atau rekomendasi bagi departemennya dalam membangun interaksi khususnya dengan generasi muda di media sosial.

"Kita perlu mengkomunikasikan informasi yang akurat, dengan cara yang dapat diterima (masyarakat),"ucap para anggota parlemen AS dilansir dari BBC, Kamis (18/4/2024).

Komite parlemen menekankan bahwa melawan hoaks sangat penting khususnya bagi generasi muda. Sebab, seiring perkembangan zaman, masyarakat beralih ke media sosial untuk mendapatkan informasi.

Dalam laporan yang dirilis oleh Ofcom, anak-anak berusia 15 hingga 24 tahun menghabiskan sekitar satu jam per hari untuk mengakses TikTok.

Dalam laporan tersebut juga tertulis bahwa pemerintah harus memiliki strategi yang jelas untuk berkomunikasi dengan generasi muda dan beradaptasi dengan pengembangan aplikasi, serta platform baru yang menarik bagi mereka.

Di sisi lain, pemerintah AS menegaskan bahwa pihaknya telah berupaya untuk menjangkau masyarakat secara langsung melalui platform yang paling sering mereka gunakan.

Selain strategi komunikasi, pemerintah AS juga menyiapkan regulasi resmi, yaitu the Online Safety Act yang disahkan pada tahun lalu. Aturan itu mewajibkan perusahaan media sosial mengambil tindakan cepat dengan melakukan take down terhadap hoaks yang beredar berupa misinformasi dan disinformasi.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya