Waspada Hoaks Seputar Aksi Kriminal, dari Pembacokan hingga Penculikan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dari kabar viral di media sosial, terungkap beragam hoaks seputar aksi kriminal. Simak daftarnya dalam artikel berikut ini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Jun 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2024, 21:00 WIB
Gambar Tangkapan Layar Foto yang Diklaim Pelaku Penculikan Anak di Pekanbaru (sumber: Facebook).
Gambar Tangkapan Layar Foto yang Diklaim Pelaku Penculikan Anak di Pekanbaru (sumber: Facebook).

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar aksi kriminal beredar di media sosial, kabar bohong ini disajikan dengan beragam kemasan agar masyarakat yang menerimanya percaya.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dari kabar viral di media sosial, terungkap hoaks beragam aksi kriminal mulai dari pembunuhan hingga penculikan.

Agar tidak terpengaruh hoaks aksi kriminal yang beredar di media sosial, simak daftar berikut ini.

Judul Artikel Istri Bacok Suaminya Hingga Tewas karena Tak Diberi Jatah

Beredar di media sosial postingan artikel berjudul istri bacok suami hingga tewas karena tidak diberi jatah. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 31 Mei 2024.

Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Banjarmasin Post dengan judul:

"Istri bacok suami hingga tewas, gara-gara minta jatah tidak di kasih, Yuli 34 thn: Saya geram karena saya minta jatah suami tidak mau padahal saya sangat pengen sekali"

Lalu benarkah postingan artikel berjudul istri bacok suami hingga tewas karena tidak diberi jatah? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penodongan di Stasiun Tegalluar

Beredar di media sosial postingan pesan berantai yang menyebut ada penodongan di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 19 Februari 2024.

Berikut isi postingannya:

"Ini ada wa grup lain yg anaknya naik KA Whossh .. hati2 ya

Assalamualaikum ibu² mau berbagi crt u keselamatan kita dan anak² kita. Mau share dikit kejadian yg menimpa raka semalam ya.Semalam raka naik whoosh dari Halim jam 19.15 dan sampai di stasiun Tegaluar jam 19.50. Kondisinya penumpang yg turun hanya 6 orang termasuk raka dan yg 5 dijemput kendaraan pribadi.

Hanya raka yg mencari gocar, mencari terus ga dpt² sampai 5x aplikasi muter² aja. Kondisinya di sana sangat sepi ya, walopun blm begitu malam. Krn nunggu di lobby ga datang², akhirnya raka bergeser ke parkiran ujung (keluar dari area stasiun) dng harapan agak keluar akan lebih mudah mendapatkan gocar. Ternyata ada gocar yg ambil order tapi ga lama di cancel driver nya. Begitu raka mau order gocar lagi, tiba² ada mobil yg datangi raka dan tanya, atas nama Raka ya? Raka yg batre hp sudah lowbat dan badan sudah lelah, tidak lagi berpikir panjang utk cross check no polisi dan nama driver gocar tsb (padahal jelas ga bisa cross check karena kan sdh di cancel driver nya). Raka langsung masuk mobil itu.

Awalnya semua biasa aja, nggak ada yg mencurigakan. Setelah jalan agak jauh, driver minggir kiri, pasang masker, dan kemudian menodongkan pisau di perut raka, lalu minta uang 20juta. Raka pun wa saya, minta tolong sambil cerita kalo dia chat saya sambil dipantau driver tsb yg sambil menodongkan pisau di perutnya. Saya lgs deg²an lemas dan bingung..chat diambil alih sama papa raka. Sampai akhirnya terpaksa papa raka transfer 20juta yg diminta. Kondisi jalan tempat raka ditodong itu sangat sepi, dekat sawah, ga ada orang 😓 ga kebayang gimana anak saya bingung dan takut dlm kondisi tersebut. Ditambah lagi, datang 2 teman driver itu naik motor yg jagain sekitar mobil memastikan tidak ada orang.

Alhamdulillah raka masih bisa mikir, dia mau transfer setelah semua barangnya diturunkan dari mobil dan raka transfer di luar mobil. Setelah transfer dia telp saya dan menangis dng nada sangat ketakutan. Alhamdulillah raka selamat, dan dia jalan menuju jalan raya dan bertemu taxi blue bird yg membawa dia ke jatinangor. Ya Allah, nggak kebayang ini terjadi sama raka.

Alhamdulillah semalam Zaqa, Dani, Rafif semua nemani raka di kamar apt nya. Semalam jam 2 dia chat saya, ga bisa tidur, asal pejam mata teringat kejadian tadi. Mual dan badannya panas. Baru bisa tidur habis subuh. Dia trauma berat, tapi saya bilang ke dia utk stay strong dan lebih berhati² agar kejadian ini tidak terjadi lagi. Untuk yg di jatinangor, kayaknya turun whoosh di Tegaluar bukan pilihan yg baik krn potensi kriminalitas nya cukup tinggi akibat daerah yg sepi dan gelap."

Lalu benarkah postingan pesan berantai yang menyebut ada penodongan di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya