Cegah Hoaks Jelang Penetapan Kepala Daerah, Polda Riau Aktif Patroli Siber

Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran informasi hoaks yang dapat merugikan masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Des 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Des 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi Pemilu 2019
Ilustrasi Pilkada 2024. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Subdit Siber Reserse Kriminal Khusus Polda Riau meningkatkan aktivitas patroli di dunia maya meski pemungutan suara Pilkada 2024 telah digelar pekan lalu. Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran berita palsu dan ujaran kebencian di media sosial selama proses rekapitulasi suara hingga penetapan kepala daerah terpilih.

Liputan6.com, Jakarta - Menurut Kasubdit Siber Kompol Fajri, patroli dilakukan secara terus-menerus selama 24 jam untuk memantau akun-akun media sosial yang berpotensi menyebarkan kabar hoaks dan konten negatif. Petugas akan melakukan patroli secara bergantian untuk memastikan keamanan informasi di dunia maya.

Fajri juga mengingatkan tim sukses dan simpatisan pasangan calon kepala daerah di Riau agar tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas masyarakat usai pemungutan suara.

"Satgas Siber Polda Riau akan mengambil tindakan tegas terhadap akun-akun yang melanggar, seperti menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, dan isu SARA," kata Fajri, Senin (2/12/2024).

Tindakan tegas yang dimaksud meliputi pemblokiran akun melalui kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital. Proses hukum juga bisa dilakukan jika terdapat unsur pidana dalam tindakan tersebut.

Di sisi lain, Fajri mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang diterima dari media sosial. Warga diminta untuk lebih berhati-hati dan melakukan pengecekan terhadap informasi yang belum jelas.

"Pastikan informasi yang diterima valid dan berasal dari sumber terpercaya," ujarnya.

Patroli siber juga akan berfungsi untuk mendeteksi potensi penyebaran ulang informasi lama atau hoaks yang beredar kembali. "Kami selalu menyampaikan pesan-pesan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta edukasi mengenai maraknya berita bohong di media sosial," tuturnya.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya