Citizen6, Banda Aceh Anak merupakan penerus perjuangan bangsa. Sementara pendidikan menjadi investasi masa depan yang sangat berharga. Dan, kemajuan sebuah bangsa di waktu yang akan datang sangat tergantung pada kwalitas pendidikan anak saat ini.
Masalah pendidikan bukan mutlak tanggungjawab pemerintah. Namun, semua elemen bangsa juga dituntut berperan dalam menyediakan sarana pendidikan berkwalitas bagi semua anak tanpa pengecualian. Partisipasi masyarakat menjadi salah satu celah yang bisa dimanfaatkan untuk meminimalisir suramnya dunia pendidikan.
Berangkat dari kondisi tersebut, Lembaga Pendidikan Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh menjadikan satu dari tiga misinya adalah berupaya sebagai mediator bagi semua kalangan masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri yang peduli terhadap nasib pendidikan anak Aceh.
“RUMAN Aceh berupaya menghimpun potensi individu dan lembaga baik domestik maupun asing untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan anak Aceh”, ujar Ahmad Arif, salah satu inisiator PEACE (Peduli Pendidikan Anak Aceh) Foundation di Jakarta satu dekade silam.
Pada momentum HAN (Hari Anak Nasional) tahun 2014, Rabu ( 23/7) kemarin, RUMAN Aceh memfasilitasi niat tulus seorang hamba Allah dari negara Singapura yang hendak membantu anak keluarga fakir miskin di Aceh yang masih bersekolah dengan membagikan paket perlengkapan sekolah.
Niat tulus tersebut sangat tepat waktunya. Karena, proses belajar dan mengajar tahun ajaran baru 2014/2015 mulai efektif pada Senin, 4 Agustus nanti. Paket tersebut terdiri dari 12 item berikut; tas 1, sepatu 1 pasang, buku tulis 20 buah, pensil setengah lusin, pulpen 2, penggaris 1, rautan 1, penghapus 1, buku gambar 2, sampul buku 20 lembar, cat kayu 1 kotak, cat air 1 kotak.
Advertisement
Paket-paket tersebut diantarkan langsung oleh para pengajar bimbingan (bimbel) gratis RUMAN Aceh ke rumah 26 anak fakir miskin dan yatim. Sebagai informasi, bimbel cuma-cuma itu dilaksanakan oleh Divisi Anak RUMAN Aceh sejak 8 April 2013 lalu untuk anak-anak dhuafa dan yatim di Desa Punge Blangcut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.
Di antara penerima itu adalah Arif, siswa kelas 5 SD, seorang anak yatim, ibunya menjadi TKW (tenaga kerja wanita) di Malaysia. Arif tinggal di rumah neneknya. Ditemani oleh bundanya, Arif menerima paket tersebut dengan perasaan kaget dan sukacita. Kaget, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari RUMAN Aceh.
“Terima kasih banyak kami haturkan kepada donatur, juga kepada RUMAN Aceh atas bantuan sangat berharga ini”, ungkap bundanya Arif tersenyum bahagia.
Pengirim:
Arif
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Saat ini Citizen6, juga mengajak blogger untuk kolaborasi. Jika punya postingan baru, kirim alamat atau url websitenya ke kami. free.