7 Pekerjaan di 2015 dengan Tingkat Stres Tertinggi

Citizen6, Jakarta Apa yang Anda pikirkan pertama kali saat mencari pekerjaan? Biasanya jawaban yang pertama kali terlintas adalah gaji, waktu libur, maupun fleksibilitas saat bekerja. Sayangnya, tak banyak yang mempertimbangkan kebahagiaan sebagai tujuan mereka mencari pekerjaan.

Padahal seorang pekerja yang tak bahagia dapat mempengaruhi kinerjanya. Tak hanya itu, kesehatan maupun keluarga pun dapat terpengaruh oleh faktor stres bekerja. Menurut therichest.com, ada 7 jenis pekerjaan dengan tingkat stres tinggi di tahun 2015. Apa saja?

1. Sopir Angkutan Umum (16,2%)

Meski memiliki peran penting dalam memastikan keselamatan penumpangnya, sesungguhnya para sopir angkutan umum memiliki tingkat stres yang tinggi. Selain mesti berlomba dengan rekan-rekan lain yang seprofesi, seorang sopir angkutan umum juga mesti menghadapi ancaman lainnya, seperti: pemalakan, pungutan liar, harga bahan bakar yang makin tinggi, bahkan pungutan dari penegak hukum.

Dengan tingkat stres yang tinggi, tak heran beberapa sopir angkutan umum sampai melakukan penyerangan terhadap penumpangnya sendiri.

2. Agen Properti (15,5%)

Meski tampak prestisius, sesungguhnya pekerjaan yang satu ini juga memiliki tingkat stres yang tinggi. Agen properti memiliki target yang mesti mereka penuhi. Pendapatan mereka pun tergantung dari komisi atas suatu proyek yang berhasil.

 Belum lagi mesti bernegosiasi dengan orang-orang tertentu yang memiliki perangai berbeda-beda pula. Bukan rahasia lagi, mengurus perizinan di Indonesia amatlah sulit. Hal ini membuat agen properti mesti sering bekerja ekstra.

3. Pekerja Sosial (14,8%)

Pekerja sosial di sini tak hanya yang bernaung di bawah lembaga sosial seperti PMI, namun juga mereka yang bekerja saat musibah terjadi seperti musibah AirAsia. Di balik tugas mulia meringankan penderitaan orang, mereka sesungguhnya memiliki tingkat stres yang tinggi.

Anda bisa tanyakan pada para pekerja sosial tersebut. Kerap kali apa yang mereka lihat di lapangan membuat pandangan mereka terhadap kehidupan berubah. Belum lagi ancaman penyakit dari mayat-mayat yang membusuk bila mereka bekerja di lokasi bencana.

4. Buruh Pabrik (14,4%)

Kebosanan membuat buruh rentan akan stres. Pekerjaan mereka biasanya tak mengenal waktu. Mereka mesti berdiri sekian jam dalam sehari dan hanya mendapat kesempatan terkena sinar matahari saat istirahat.

5. Personal Service (14,4%)

Personal service adalah jasa yang sangat mengutamakan pelayanan orang dan perlengkapannya. Tak hanya yang bersifat temu langsung dengan klien seperti tukang cukur, salon kecantikan, fotografer, namun juga yang menangani klien dari jarah jauh seperti operator.

Mereka memiliki tugas penting membuat senang klien dari perusahaan. Setiap orang sudah pasti memiliki sifat yang berbeda-beda. Menghadapi berbagai macam sifat manusia itu lah yang membuat pekerjaan yang satu ini rentan akan stres.

6. Bidang Hukum (13,7%)

Menjadi seorang yang bekerja di industri hukum menjadi dambaan semua orang. Jaminan uang sudah hadir dalam bayangan. Namun, orang yang sudah terjun ke industri ini tak selamanya hidup senang.

Terkadang pekerja di bidang hukum harus menghabiskan jam kerja super panjang untuk memenuhi permintaan klien. Pekerjaan hukum pastinya tak banyak menghabiskan waktu di luar ruangan. Bekerja lama di dalam ruangan dan tak punya waktu untuk urusan pribadi jadi kehidupan rutin.

7. Percetakan (12,3%)

Bisnis media atau percetakan terlihat eksentrik dalam daftar ini. Namun Anda tak akan berpikir demikian ketika melihatnya sebagai sebuah industri.

Publisher bekerja untuk publik. Ini termasuk berhubungan dengan marketing, distribusi, pengembangan, dan desain. Jenis pekerjaan ini juga menuntut keahlian dengan segala jenis media.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini