Citizen6, Jakarta Esok, bertepatan dengan tanggal 9 November, diperingati sebagai Hari Pers Nasional. Pemerintah pun memperingatinya dengan sebuah acara Hari Pers Nasional (HPN) 2015 di Tanjungpinang, dan Batam, Provinsi Kepulauan Riau selama 6-10 Februari mendatang.
Namun, sebelum kita semua meramaikan peringatan Hari Pers Nasional tersebut, bagaimana jika kita berkenalan terlebih dahulu dengan sosok ini, yang dalam karya Bung Pram, sastrawan juga aktivis besar Indonesia itu, sosok tersebut ia abadikan dalam seorang tokoh fiksi Minke. Yaitu, RM. Tirto Adhi Soerjo, Bapak Pers Nasional kita.
Alm. R.M. Tirto Adhi Soerjo (1875 – 1918) melakukan perjuangan melalui surat kabar yang dipimpinnya, Soenda Berita, pers pertama yang terbit di Cianjur. Beliau adalah pioner pers pribumi. Kemudian, Medan Prijaji (1907) dan Putri Hindia (1908). Tirto juga mendirikan Sarikat Dagang Islam.
Advertisement
Medan Prijaji dikenal sebagai surat kabar nasional pertama karena menggunakan bahasa Melayu (bahasa Indonesia), dan seluruh pekerja mulai dari pengasuhnya, percetakan, penerbitan dan wartawannya adalah pribumi Indonesia asli. Melalui surat kabar Medan Prijaji, pemikiran beliau menjadi cikal bakal nasionalisme dengan memperkenalkan istilah Anak Hindia. Beliau juga menyadarkan masyarakat Indonesia tentang hakekat penjajahan yang sangat merugikan bangsa dan berusaha melakukan perlawanan terhadap ketidakadilan yang dilakukan pemerintah kolonial.
Mengingat jasanya beliau dinyatakan sebagai Perintis Pers Indonesia tahun 1973 oleh Dewan Pers RI. Atas jasa-jasanya itu pula, pemerintah RI menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dan Tanda Kehormatan Bintang Maha Putra Adipradana.
Perjuangan R.M. Tirto Adhi Soerjo itu dirangkum dalam kisah Minke dalam karya Pram, yang terkenal yaitu Tetralogi Buru. Sudahkah Onliner membaca mahakarya tersebut? Yuk, segera, untuk memperingati Hari Pers Nasional kita!
Sumber :Â id.wikipedia.org
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini