Jejak Langkah Setya Novanto, Dulu dan Sekarang

Dengan mata berkaca-kaca Setnov menyangkal telah mencatut nama Presiden RI untuk meminta saham kepada PT Freepot.

oleh Azwar Anas diperbarui 19 Nov 2015, 14:07 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2015, 14:07 WIB
Jejak Langkah Setya Novanto, Dulu dan Sekarang
Dengan mata berkaca-kaca Setnov menyangkal telah mencatut nama Presiden RI untuk meminta saham kepada PT Freepot.

Citizen6 Jakarta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Setya Novanto kini menjadi top figur yang banyak dibicarakan orang, termasuk di media sosial. Setnov, panggilan singkatnya disebut-sebut sebagai orang yang mencatut nama Presiden RI untuk meminta saham kepada PT Freepot.

Jika benar terbukti, tentu itu bukan tindakan yang terpuji dari seorang pimpinan tertinggi di lembaga legislatif bernama DPR. Masyarakat banyak yang meyayangkan tindakan Setnov yang dinilai melanggar etika.

Akibatnya, Setnov terancam dipecat dari kursi tertinggi di Senayan itu. Padahal jika Anda tahu, perjuangan Setnov sebelum terpilih menjadi Ketua DPR RI, amat patut ditiru.

Seperti yang telah ditelusuri tim citizen6, sebelum menjabat Ketua DPR RI, Setnov ternyata pernah menjadi tukang cuci mobil, sopir, dan pesuruh para konglomerat. Setnov terkenal ulet.

Nasibnya mulai berubah ketika Setnov bertemu dan berkenalan baik dengan pengusaha kaya bernama Sudwikatomo. Pengusaha kaya ini mempercayakan salah satu proyeknya diurus Setnov di Pulau Batam. Sejak saat itu Setnov berangsur menjadi pebisnis andal.

Tidak puas di dunia bisnis Setnov masuk ke ranah politik. Ia bergabung dan menjadi anggota Partai Golkar,  aktif di kepengurusan KONI serta organisasi kemasyarakatan lainnya. Di Partai Beringin ia  tiga kali berturut –turut lolos ke Senayan.

Sekarang, bisa disebut adalah puncaknya. Ia menjadi orang nomor satu di DPR. Ia menjadi apa yang disebut Ruhut Sitompul  ‘’komandan.” Tapi di puncak karir politiknya,  Stnov mungkin tersandung. Sebab Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),  Sudirman Said, telah melaporkan Setnov  ke  Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait skandal saham Freeport.

Jika terbukti, kabarnya Presiden RI sudah memberikan pilihan kepada Setnov, mengundurkan diri atau dipecat. Sementara itu, dalam sebuah petisi, 30.000 orang sudah memberikan tanda tangan dan meminta Setnov dicopot dari jabatannya. (War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya