Gibran Minta Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi, Solusi Atau Masalah Baru?

Tokoh Budaya Ina Silas Terima Awards dari Prancis

Tanda kehormatan Seni dan Sastra ini diberikan pada tokoh Indonesia yang berperan dalam memperkuat hubungan kerja sama Prancis dan Indonesia

oleh Sulung Lahitani diperbarui 17 Des 2015, 14:03 WIB

Diterbitkan 17 Des 2015, 14:03 WIB

Tokoh Budaya Ina Silas Terima Awards dari Prancis

Tanda kehormatan Seni dan Sastra ini diberikan pada tokoh Indonesia yang berperan dalam memperkuat hubungan kerja sama Prancis dan Indonesia

Citizen6, Jakarta Tokoh budaya dan tata kelola museum Indonesia, Irmina Silas atau yang lebih dikenal dengan nama Ina Silas, menerima lencana Chevalier des Arts et Lettres. Lencana kehormatan tersebut diserahkan langsung oleh Duta Besar Prancis Corrine Breuzé di kediaman Duta Besar Prancis untuk Indonesia dan Timor Leste di Jakarta, Selasa (15/12/15).

Tanda kehormatan Seni dan Sastra dari Pemerintah Prancis ini diberikan kepada tokoh-tokoh Indonesia yang berperan dalam memperkuat hubungan dan mendorong lahirnya berbagai kerja sama antara Prancis dan Indonesia. Putri Johan Silas, seorang arsitek Indonesia yang juga mendapat penghargaan serupa pada tahun 1989, ini menamatkan studinya di sekolah tinggi perhotelan l'École Supérieure d'Hôtellerie et Restauration de Montpellier, Prancis.

Setelahnya, Ina Silas kembali ke Indonesia dan menjadi pelopor pendirian berbagai perusahaan bisnis dan wisata di Surabaya. Terkenal akan keahlian dan kepemimpinannya, pada tahun 2005 ia diangkat menjadi Direktur House of Sampoerna, museum, toko, galeri, kafe dan bus wisata. Sejak memimpin pusat kebudayaan terbesar di Surabaya inilah ia semakin aktif mempromosikan seni rupa Indonesia dan luar negeri, baik dalam bentuk warisan budaya maupun seni budaya kontemporer.

IFI

Ina Silas yang fasih berbahasa Prancis ini menjadikan kerjasama Prancis-Indonesia sebagai salah satu prioritasnya dalam membuat program. Terlebih, ia telah membangun relasi kuat dengan Pusat Kebudayaan Prancis di di Surabaya; CCCL Surabaya, sejak 1997.

“Prancis bagi saya adalah rumah kedua. Karena itulah saya merasa wajar jika saya mempromosikan kebudayaan dan bahasa Prancis kepada masyarakat Indonesia. Jauh sebelum saya memimpin House of Sampoerna, tepatnya saat menjabat sebagai Banquet Manager di Hotel Majapahit Mandarin Oriental, saya telah membangun kemitraan dengan CCCL Surabaya,” ungkap dia. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6