Keterasingan Wanita Hamil dalam Tarian dari Tanah Papua

Tarian ini menceritakan wanita hamil di Papua yang harus diasingkan karena dianggap membawa penyakit

oleh Sulung Lahitani diperbarui 20 Des 2015, 15:12 WIB
Diterbitkan 20 Des 2015, 15:12 WIB
Keterasingan Wanita Hamil dalam Tarian dari Tanah Papua
Tarian ini menceritakan wanita hamil di Papua yang harus diasingkan karena dianggap membawa penyakit

Citizen6, Jakarta Sebagai provinsi yang terletak di Timur Indonesia, Papua memiliki banyak seni dan kebudayaan yang masih terjaga dengan baik. Modernitas belum terlalu memengaruhi suku-suku asli di Papua. Hal ini membuat kearifan lokal setempat terjaga dengan baik. Hal itulah yang dilihat dengan baik oleh The Jagad Ratu Art Performances, kelompok seni pertunjukan yang telah tampil hingga ke Singapura dan Malaysia.

Sabtu (19/12/2015) lalu, pertunjukan tari yang terinspirasi dari tanah Papua diangkat oleh The Jagad Ratu Art Performances di Auditorium Galeri Indonesia Kaya. Pertunjukan yang bertajuk "Safan Ena Bate Manaminra" tersebut mengisahkan suku primatif Korowai di pedalaman Papua.

Dalam suku Korowai, terdapat tradisi turun menurun di mana perempuan hamil diasingkan sendirian dalam hutan. Hal ini berdasarkan kepercayaan mereka yang menganggap perempuan yang hamil berarti terkena "penyakit". Untuk mencegah "penyakit" itulah maka perempuan hamil diasingkan ke dalam hutan tanpa ditemani siapapun.

Galeri Indonesia Kaya 

Pada waktu tertentu akan datang beberapa wanita datang mengambil bayi yang dianggap penerus suku Korowai. Dalam peristiwa melahirkan sendirian dalam pengasingan tersebut banyak perempuan-perempuan yang akhirnya meninggal dunia. Pertunjukan selama 50 menit tersebut berhasil menggambarkan dengan baik kekuatan seorang perempuan Indonesia saat berada di keterasingan.

"Melalui pertunjukan ini, kami ingin menunjukkan kekuatan perempuan Indonesia. Khususnya yang ada di Papua tentang bagaimana mereka dalam menghadapi tantangan dan cobaan yang diberikan padanya," terang Yuniati Arfah, pemrakarsa The Jagad Ratu Art Performances.

Galeri Indonesia Kaya 

Sementara Renitasari Adrian selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation berharap pertunjukan tersebut dapat menginspirasi masyarakat mengeksplor kekayaan budaya yang ada di Indonesia.

"Indonesia terkenal akan keanekaragaman suku bangsa dan budaya. Pertunjukan ini cuma segelintir bukti kekayaan budaya Indonesia tersebut," ujar dia. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya