Citizen6 Jakarta Upaya pemerintah untuk menekan jumlah perokok semakin masif. Tidak hanya lewat kampanye bahaya merokok, di beberapa negara bahkan mematok harga rokok yang minta ampun mahalnya. Tidak terbatas pada itu, di ruang-ruang publik, Anda tidak akan asing melihat tanda 'no smoking' alias larangan untuk merokok di area itu.
Baca Juga
Akan tetapi, apa yang dibeberkan seorang peneliti dari Oxford, Brian Earp justru aneh. Tanda larangan merokok yang seharusnya ditujukan untuk menghambat upaya pertumbuhan perokok malah mampu memicu seseorang untuk merokok. Pertanyaanya, kok bisa?
Dilansir dari Daily Mail, Earp membeberkan temuannya dengan apa yang disebut efek ironis pada perokok. "Anda bisa mendapatkan efek ironis bila mendapat informasi yang terkesan sebagai negasi,” ujarnya.
Advertisement
Merasa teorinya diragukan banyak orang, Earp kemudian melakukan tes kepada sekelompok sukarelawan perokok. Caranya, Earp menunjukkan sejumlah toko yang berhubungan dengan tanda-tanda larangan merokok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang sebelumnya telah ditunjukkan tanda-tanda tersebut, nantinya lebih tertarik pada gambar yang berhubungan dengan merokok seperti asbak dan rokok.
"Efek ironis dari citra negatif ini menarik. Tanda larangan merokok yang dimaksudkan untuk mencegah suatu kegiatan malah bisa menyebabkan kebalikannya sehingga sesuatu yang sangat yang seharusnya dilarang menjadi lebih diinginkan,” kata Earp.
Studi ini akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan British Psychological Society di Glasgow. Bagaimana dengan Anda, apakah Anda akan terkena efek ironi saat melihat tanda no smoking?
(war)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6