KOLOM BAHASA: Antara Pemimpin dan Pimpinan yang Salah Kaprah

Kolom Bahasa kali ini akan membahas penggunaan kata pemimpin dan pimpinan yang kerap dipakai secara salah kaprah.

oleh Hotnida Novita Sary diperbarui 06 Agu 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2016, 10:00 WIB
Kolom Bahasa
Dalam bahasa Indonesia ada kata-kata yang memiliki arti hampir serupa.

Liputan6.com, Jakarta Frase semacam pemimpin kelompok, pemimpin sidang, dan calon pemimpin jamak kita temui. Pemimpin menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-IV bermakna ‘orang yang memimpin’. Namun kemudian, media massa kita menyuguhkan istilah pimpinan KPK atau pimpinan DPR. Misalnya yang termuat dalam sebuah judul “2 Pimpinan KPK Lempar Pokeball dan Tangkap Pikachu”.

Keduanya seakan mirip dan punya makna berdekatan. Benarkah?
Pemimpin dan pimpinan berasal dari kata kerja yang sama: pimpin yang bermakna ‘memimpin; mengetuai atau mengepalai (rapat, perkumpulan, dsb)’. Kemudian, mari kita selisik makna pimpinan. Pimpinan bermakna ‘hasil memimpin; bimbingan; tuntunan’.

Dari penjelasan tersebut, setidaknya kita dapat simpulkan beberapa hal. Pertama, pimpin (memimpin) adalah kata kerja; digunakan untuk menyatakan aktivitas subjek. Misalnya, Ketua DPR RI Ade Komarudin memimpin rapat perdana. Sementara, pemimpin adalah kata benda (nomina) yang menyatakan orang yang memimpin, tidak menyatakan proses atau hasil. Misalnya, Pemimpin rapat perdana adalah Ketua DPR RI Ade Komarudin.

Adapun pimpinan adalah kata benda (nomina) yang menyatakan hasil dari aktivitas (verba) memimpin. Ini berimplikasi pada hasil akhir, bukan proses atau pelakunya. Misalnya, rapat perdana berjalan lancar berkat pimpinan Ketua DPR.

Mari kembali ke contoh di awal, penggunaan frase pimpinan KPK dalam judul “2 Pimpinan KPK Lempar Pokeball dan Tangkap Pikachu” tampaknya kurang pas bila mengacu pada uraian di atas. Pimpinan KPK dalam konteks di atas bermakna ‘orang (bisa tunggal atau jamak) yang mengepalai KPK’.

Namun rupanya kekeliruan sudah kadung banyak dilakukan. Tak heran bila suatu hari nanti, terdapat makna tambahan dilekatkan pada pimpinan. Misalnya seperti yang dituliskan dalam laman badanbahasa.kemdikbud.go.id. Di laman tersebut, tertulis kata pimpinan juga memiliki arti lain, yaitu ‘kumpulan para pemimpin’. Menurut Badan Bahasa, dalam pengertian itu, kata pimpinan lazim digunakan dalam ungkapan seperti rapat pimpinan, unsur pimpinan, atau pimpinan unit.

Tambahan lagi, sebut laman tersebut, akhiran –an pada kata pimpinan bermakna ‘kumpulan’, yakni ‘kumpulan para pemimpin’, seperti lautan yang bermakna ‘kumpulan laut’ dan daratan ‘kumpulan darat’.

Akan tetapi, akhiran –an pada lautan atau daratan agaknya tidak pas bila dikatakan bermakna ‘kumpulan’. Makna akhiran –an dalam lautan lebih tepat disebut bermakna ‘laut yang sangat luas’ dan daratan sebagai ‘tanah (darat) yang sangat luas’.

 

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya