350 Kata-Kata Arkais Terlengkap dan Artinya

Temukan 350 kata kata arkais lengkap dengan artinya. Pelajari kosakata kuno yang jarang digunakan namun memiliki makna mendalam dan indah.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi Diperbarui 12 Mar 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2025, 11:00 WIB
kata kata arkais
kata kata arkais ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kata arkais adalah kata-kata kuno yang sudah jarang atau tidak digunakan lagi dalam percakapan sehari-hari. Meski demikian, kata-kata ini masih dapat ditemukan dalam karya sastra klasik dan memiliki makna yang indah. 

Meskipun kata-kata arkais sudah jarang digunakan, keberadaannya tetap penting dalam memahami sejarah dan budaya suatu bangsa. Kata-kata ini juga sering digunakan dalam karya sastra, puisi, atau pidato resmi untuk memberikan kesan klasik dan mendalam.

Oleh karena itu, menjaga dan mengenali kata-kata arkais dapat membantu kita lebih memahami kekayaan bahasa serta warisan budaya yang ada di dalamnya. Berikut adalah daftar 350 kata arkais beserta artinya:

Promosi 1

Kata Arkais Berawalan A-B

  • 1. Abaimana - kemaluan, dubur
  • 2. Abid - kekal, abadi
  • 3. Abilah - penyakit cacar
  • 4. Abnus - kayu arang
  • 5. Abun-abun - angan-angan
  • 6. Acik - kakak perempuan, bibi
  • 7. Adicita - ideologi
  • 8. Adiraja - gelar raja tertinggi
  • 9. Aja - gelar putri bangsawan
  • 10. Akil - berakal, cerdik, pandai
  • 11. Alamas - intan
  • 12. Ambah - pertukangan
  • 13. Anggara - buas, liar
  • 14. Angkong - kereta kuda
  • 15. Anju - maksud, tujuan
  • 16. Arai - takaran beras
  • 17. Arip - sangat mengantuk
  • 18. Awai - melambai, memegang, meraba
  • 19. Ayan - tempat mencuci tangan, cawan
  • 20. Badau - badari
  • 21. Bagal - tangkai mayang
  • 22. Bagan - pangkalan
  • 23. Bainah - bukti yang nyata
  • 24. Bakak - kawin (untuk binatang)
  • 25. Balabad - angin darat, angin pegunungan

Kata Arkais Berawalan C-D

  • 26. Cagut - memagut, mencatuk, mematik
  • 27. Caring - melanggar
  • 28. Celih - malas-malasan
  • 29. Celapak - mengangkangi
  • 30. Cerabih - bercakap-cakap tidak keruan, banyak omong
  • 31. Ceratai - menceritakan dengan ramai
  • 32. Comor - kotor sekali
  • 33. Dabik - memukul
  • 34. Dabir - penulis
  • 35. Damal - maju perlahan-lahan (tentang kapal)
  • 36. Dangkar - menggulung
  • 37. Dawat - tinta
  • 38. Dayus - hina budi pekerti
  • 39. Dedar - berasa panas (tentang badan)
  • 40. Dergama - fitnah
  • 41. Eboni - kayu keras
  • 42. Embal - lembap
  • 43. Erot - memencongkan mulut
  • 44. Gandringan - rapat, pertemuan
  • 45. Gegadan - patut, layak
  • 46. Geligi - menggigil
  • 47. Gerda - garuda
  • 48. Gerha - istri, permaisuri
  • 49. Getis - mudah patah
  • 50. Gumbuk - membujuk

Kata Arkais Berawalan H-L

  • 51. Hamun - caci maki
  • 52. Hidu - mencium bau
  • 53. Ibung - ibu, mama
  • 54. Ikhbar - penyampaian berita
  • 55. Ili - menyelamatkan diri ke tempat aman
  • 56. Inca - kacau
  • 57. Inca-binca - kacau balau
  • 58. Incit - enyahlah, pergilah
  • 59. Jangat - bakul, keranjang
  • 60. Jelabak - runtuh
  • 61. Jelanak - menyelinap
  • 62. Jenak - melihat
  • 63. Jeprat - memercik
  • 64. Jepun - Jepang
  • 65. Juru terap - montir
  • 66. Kalakian - ketika itu, lalu
  • 67. Kalar - leher baju
  • 68. Kanjal - terhenti karena terhalang
  • 69. Karut - kusut, kacau tak keruan
  • 70. Keranta - kutu yang tampak pada tubuh orang yang akan wafat
  • 71. Keriau - berteriak, memekik-mekik kencang
  • 72. Kesut - susah dan ketakutan
  • 73. Kincau - mengaduk, mencampur
  • 74. Kinjat - terloncat, tersentak, terperanjat
  • 75. Kipai - mengibas-ngibaskan ekor

Kata Arkais Berawalan L-M

  • 76. Langis - habis binasa, punah
  • 77. Lanjar - bertambah panjang
  • 78. Lanji - pelacur
  • 79. Lanus - dapat dilihat, terlihat
  • 80. Layon - jenazah
  • 81. Lejar - sangat penat, capek
  • 82. Lencong - licin
  • 83. Lenggana - enggan, tidak sudi
  • 84. Lengkesa - berkurang
  • 85. Lenyet - lunak, lembek
  • 86. Lepau - warung kecil, kedai nasi
  • 87. Letai - lemah sekali, tidak berdaya
  • 88. Limpak - bertumpuk-tumpuk
  • 89. Lohok - busuk sekali
  • 90. Loklok - mutiara
  • 91. Loyar - pengacara, advokat
  • 92. Madar - tidak berperasaan
  • 93. Maharana - perang besar
  • 94. Manikam - air mani
  • 95. Membantinkan - merahasiakan
  • 96. Membumi - menetap
  • 97. Mengirat - mati, hilang
  • 98. Menyunyi - menjadi sunyi
  • 99. Milu - jagung
  • 100. Muas - encer, larut

Kata Arkais Berawalan N-R

  • 101. Nasut - raja, baginda
  • 102. Nuraga - simpati
  • 103. Olanda - Belanda
  • 104. Onder - camat
  • 105. Onyang - moyang
  • 106. Pamah - datar
  • 107. Panggu - bagian
  • 108. Pangkai - besar
  • 109. Pasara - pasar
  • 110. Pasuel - surang kaleng
  • 111. Pedak - hewan berbisa
  • 112. Pelak - salah, keliru
  • 113. Pembarap - kepala desa
  • 114. Pendayang - pelacur
  • 115. Pendiris - penyiram
  • 116. Penggah - megah
  • 117. Peparu - paru-paru
  • 118. Renjana - rasa hati yang kuat
  • 119. Resi - orang yang memiliki pengetahuan spiritual
  • 120. Ragil - santun, sopan
  • 121. Randah - rendah dan sederhana
  • 122. Ragu - takut dan ragu-ragu
  • 123. Rawa - payau
  • 124. Renjana - memiliki rasa hati yang kuat
  • 125. Resi - orang yang memiliki pengetahuan spiritual

Kata Arkais Berawalan S-T

  • 126. Sakti - kuasa yang luar biasa
  • 127. Sangkala - tanda waktu atau peristiwa
  • 128. Satria - kesatria atau pejuang
  • 129. Senjakala - waktu menjelang fajar
  • 130. Seruni - cantik dan anggun
  • 131. Setia - teguh dan tidak berubah
  • 132. Singgasana - takhta raja
  • 133. Subali - yang memiliki kekuatan dan akal bijaksana
  • 134. Subur - makmur dan tumbuh dengan subur
  • 135. Sukma - jiwa atau pikiran
  • 136. Sumilir - berlalu atau hilang
  • 137. Sungkum - menyungkur
  • 138. Takhta - tempat duduk raja
  • 139. Tatap - pandang atau memandang
  • 140. Tawar - harganya murah atau tidak mahal
  • 141. Teruna - pemuda atau anak lelaki
  • 142. Titah - perintah atau anjuran
  • 143. Tulu - hilang akal
  • 144. Tunduk - patuh atau taat
  • 145. Ungah-angih - goyang
  • 146. Wanodya - gadis remaja
  • 147. Wasiat - petunjuk atau instruksi
  • 148. Wibawa - kehormatan dan martabat
  • 149. Wisata - perjalanan atau petualangan
  • 150. Wangsamandala - negara yang makmur dan kuat

Kata Arkais Berawalan A-B (Lanjutan)

  • 151. Abnus - kayu arang
  • 152. Adiluhung - mulia dan agung
  • 153. Ahkam - hukum, undang-undang
  • 154. Ajeng - gelar untuk seorang puteri atau raja wanita
  • 155. Alip - budak atau hamba
  • 156. Anak Jaksa - gelar bagi seorang raja atau sultan
  • 157. Angkara - niat jahat dan kejahatan
  • 158. Arai - takaran beras
  • 159. Asmaradanta - warna putih pada benda atau objek
  • 160. Baban - mengajar atau mendidik
  • 161. Banat - memukuli, memalu
  • 162. Bandarsah - surau, langgar, musala
  • 163. Bangakang - terbengkalai
  • 164. Bapang - bapak
  • 165. Baran - rawa, payau
  • 166. Barua - muncikari
  • 167. Baung - beruang
  • 168. Bayata - anak laki-laki
  • 169. Bayati - anak perempuan
  • 170. Bedegap - kuat, tegap
  • 171. Bejana - wadah
  • 172. Bek - kepala kampung
  • 173. Belangah - ternganga, melanga
  • 174. Beloh - bodoh, dungu, tolol
  • 175. Benara - menara

Kata Arkais Berawalan C-G (Lanjutan)

  • 176. Cacil - amat kecil
  • 177. Cembul - tempat dari logam untuk tembakau atau gambir
  • 178. Cempera - pecah belah, berhamburan
  • 179. Cempiang - pendekar, jagoan
  • 180. Cerling - melihat ke sebelah kanan atau kiri
  • 181. Cerut - membelit erat-erat
  • 182. Cetai - robek panjang di beberapa tempat
  • 183. Cicik - jijik
  • 184. Cilap - kelip, kedip
  • 185. Cogok - tertegak, terconggok
  • 186. Cola cala - bercakap yang bukan-bukan
  • 187. Daduk - mengemis
  • 188. Dedau - berteriak nyaring-nyaring
  • 189. Demap - rakus
  • 190. Derana - tahan dan tabah menderita sesuatu
  • 191. Empul - terkatung-katung tidak dapat maju
  • 192. Fusta - perahu, kapal
  • 193. Fusuk - perbuatan yang menyimpang dari jalan yang benar
  • 194. Gerbas-gerbus - berbunyi berdesau-desau
  • 195. Geracak - berbunyi seperti air menggelegak
  • 196. Giris - ketakutan, sangat takut
  • 197. Goak - berteriak keras-keras, berkoar-koar
  • 198. Gumbuk - membujuk
  • 199. Gurnadur - gubernur
  • 200. Hembalang - berguling-guling, pontang-panting

Kata Arkais Berawalan H-M (Lanjutan)

  • 201. Hatta - maka, setelah itu, lalu
  • 202. Jamadat - benda padat yang tidak bernyawa
  • 203. Jampuk - memotong pembicaraan orang
  • 204. Jamung - suluh yang dibuat dari daun nyiur kering
  • 205. Jangak - tidak senonoh tingkah lakunya
  • 206. Jangkih-mangkih - tidak keruan atau tidak teratur
  • 207. Jelangak - mendongak
  • 208. Jelau - menjenguk
  • 209. Jendera - nyenyak (tentang tidur)
  • 210. Jengking - menungging
  • 211. Jerangkah - bercabang-cabang
  • 212. Jujut - menarik (tali dsb.)
  • 213. Kabir - meraih, mengayuh dengan satu pengayuh
  • 214. Kadera - kursi atau tandu
  • 215. Kaftan - baju panjang
  • 216. Karjapati - gelar untuk seorang raja atau sultan
  • 217. Kasam - dendam kesumat
  • 218. Katah - terguling-guling, terpelanting
  • 219. Kayai - menguatkan diri untuk berdiri
  • 220. Kecumik - mulut yang bergerak-gerak tanpa mengeluarkan suara
  • 221. Kedau - berteriak minta tolong
  • 222. Kekas - mengais (tentang ayam)
  • 223. Kelambur - berkerut-kerut, kisut
  • 224. Khayali - pingsan
  • 225. Kusat-mesat - sangat kusut

Kata Arkais Berawalan L-P

  • 226. Lalak - menyala, terbakar, meletup
  • 227. Lalang - mengembara, pergi ke mana-mana
  • 228. Larat - hanyut dan tidak menyangkut
  • 229. Langguk - congkak, sombong
  • 230. Lebas - menyebat, memukulkan
  • 231. Lecah - berlumpur, tempat becek
  • 232. Lekam - memegang erat-erat dengan telunjuk dan ibu jari
  • 233. Lelar - memakai sesuatu berulang-ulang
  • 234. Lenggong - ternganga keheranan
  • 235. Lengkang - menjadi lebar
  • 236. Lerak - rusak tercerai-berai
  • 237. Limbak - bertimbun-timbun, bertumpuk-tumpuk
  • 238. Lucah - keji, cabul, hina sekali
  • 239. Mahajana - orang yang amat ternama
  • 240. Mahardika - berilmu, berbudi luhur
  • 241. Maherat - pergi, melarikan diri
  • 242. Majal - tumpul, tidak tajam
  • 243. Majuh - lahap, rakus
  • 244. Majun - jamu atau obat kuat untuk laki-laki
  • 245. Makam - tempat tinggal, kediaman
  • 246. Manggah - sesak nafas
  • 247. Manira - saya atau aku
  • 248. Megak - pemberani, tidak takut-takut
  • 249. Monyos - mendapat malu
  • 250. Mumbung - sangat penuh isinya

Kata Arkais Berawalan N-Z

  • 251. Nahak - bangkit (tentang perasaan, selera)
  • 252. Nasakh - menghapuskan, menghentikan
  • 253. Natang - tingkap atau jendela kecil
  • 254. Natijah - kesimpulan
  • 255. Nyanyah - selalu berkata yang bukan-bukan
  • 256. Nyenyal - tidak kerap, tidak padat
  • 257. Nyenyat - sunyi senyap
  • 258. Obar - kobar
  • 259. Palar - jatuh atau runtuh
  • 260. Pancawala - lima indera
  • 261. Pandai - cerdas dan mahir
  • 262. Pasal - aturan atau hukum
  • 263. Peterana - kursi atau tempat duduk
  • 264. Puan - tempat dari emas/perak untuk permaisuri
  • 265. Pura - tempat ibadah atau kuil
  • 266. Pusara - kuburan atau tempat pemakaman
  • 267. Sadewa - tokoh cerita atau hikayat
  • 268. Saluhung - mulia dan luhur
  • 269. Sanggam - orang yang pandai dalam menguasai ilmu
  • 270. Sedurung - satu buah atau sejenis
  • 271. Sembrani - kuda tunggangan yang cepat
  • 272. Sental - sekedarnya atau sedikit
  • 273. Singit - miring
  • 274. Syahdan - selanjutnya
  • 275. Tilah - kata perintah

Kata Arkais Tambahan

  • 276. Upeti - sejumlah harta yang wajib dibayarkan
  • 277. Utas - orang dengan keahlian tertentu
  • 278. Wangsa - keturunan atau dinasti
  • 279. Wara - suci atau mulia
  • 280. Warta - berita atau kabar
  • 281. Widya - ilmu pengetahuan
  • 282. Wirya - keberanian atau kekuatan
  • 283. Yuda - perang atau pertempuran
  • 284. Yuwana - selamat atau sejahtera
  • 285. Ziarah - kunjungan ke tempat yang dianggap keramat
  • 286. Abdi - hamba atau pelayan
  • 287. Adinda - adik
  • 288. Asmara - cinta atau kasih sayang
  • 289. Baginda - sebutan untuk raja
  • 290. Bayu - angin
  • 291. Buana - dunia atau alam semesta
  • 292. Candra - bulan
  • 293. Citra - gambar atau rupa
  • 294. Dahana - api
  • 295. Dara - gadis
  • 296. Dewi - sebutan untuk wanita yang dipuja
  • 297. Duta - utusan
  • 298. Gapura - pintu gerbang
  • 299. Guna - manfaat atau kegunaan
  • 300. Harta - kekayaan

Kata Arkais Akhir

  • 301. Indra - raja dewa
  • 302. Jaya - kemenangan atau kejayaan
  • 303. Kala - waktu
  • 304. Karsa - kehendak atau kemauan
  • 305. Karya - hasil pekerjaan
  • 306. Kusuma - bunga
  • 307. Laksana - seperti atau bagaikan
  • 308. Lara - sedih atau duka
  • 309. Maha - besar atau agung
  • 310. Makna - arti atau maksud
  • 311. Mangsa - korban atau sasaran
  • 312. Marga - jalan
  • 313. Naga - ular besar
  • 314. Nala - hati
  • 315. Nara - manusia
  • 316. Nirmala - tanpa noda atau suci
  • 317. Padma - teratai
  • 318. Paksa - paksaan
  • 319. Panca - lima
  • 320. Perwira - pemberani
  • 321. Prahara - badai atau bencana
  • 322. Pramudita - gembira
  • 323. Purnama - bulan penuh
  • 324. Putra - anak laki-laki
  • 325. Putri - anak perempuan
  • 326. Raga - tubuh atau badan
  • 327. Rasa - perasaan
  • 328. Ratna - permata
  • 329. Rupa - wajah atau bentuk
  • 330. Sabda - kata atau ucapan
  • 331. Sakti - bertuah atau berkekuatan gaib
  • 332. Samudra - lautan
  • 333. Sanjaya - pemenang
  • 334. Sari - inti atau pati
  • 335. Satria - ksatria atau pahlawan
  • 336. Senja - waktu menjelang malam
  • 337. Setia - patuh atau taat
  • 338. Sinar - cahaya
  • 339. Singa - raja hutan
  • 340. Surya - matahari
  • 341. Tapa - bertapa atau bersemedi
  • 342. Tirta - air suci
  • 343. Tri - tiga
  • 344. Utama - terbaik atau terutama
  • 345. Wacana - pembicaraan atau diskusi
  • 346. Wangi - harum
  • 347. Warna - corak atau rupa
  • 348. Widya - ilmu pengetahuan
  • 349. Yasa - jasa atau perbuatan baik
  • 350. Yudha - perang

Kesimpulan

Kata arkais merupakan bagian penting dari kekayaan bahasa Indonesia. Meski jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari, kata-kata ini masih memiliki nilai estetika dan makna yang mendalam, terutama dalam karya sastra.

Memahami kata arkais dapat memperkaya perbendaharaan kata kita dan membantu kita lebih menghargai warisan budaya bahasa. Meski demikian, penggunaan kata arkais dalam komunikasi modern perlu mempertimbangkan konteks dan audiens agar pesan tetap tersampaikan dengan baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya