Liputan6.com, Kabul - Dalam agama Islam, babi adalah hewan yang terlarang. Memakan penganan yang mengandung babi dan bahkan menyentuhnya adalah haram hukumnya. Hal itu juga berlaku di Afghanistan, negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai hasilnya, di negara itu tak ditemukan babi. Baik di peternakan maupun sekadar dipelihara. Selain itu, daerah pegunungan di Afghanistan juga tak cocok untuk memelihara babi.
"Pada umumnya, sebagian besar warga Afghanistan belum pernah melihat babi dalam hidup mereka," ujar Aziz Gul Saqib, direktur Kebun Binatang Kabul.
Melansir dari Aol seperti dilaporkan oleh The Washington Post, hal ini membuat babi menjadi primadona di kebun binatang terbesar di negara itu. Khanzir, seekor babi jantan di Kebun Binatang Kabul adalah sang primadona tersebut.
Khanzir disumbangkan bersama dengan seekor babi betina oleh Tiongkok ke Kebun Binatang Kabul pada tahun 2002. Pasangan ini melanjutkan keturunan mereka dan memiliki keluarga kecil sendiri.
Sayang, tragedi yang mengerikan di tahun 2006 telah mengubah hidup Khanzir selamanya. Entah bagaimana, seorang petugas di kebun binatang itu melakukan masalah hingga membuat seekor beruang mengamuk.
Beruang yang marah itu tanpa sengaja menyerang keluarga Khanzir yang kandangnya terletak tak jauh dari kandang Khanzir. Pasangannya terluka parah dan mati tak lama kemudian.
Sejak saat itu, Khanzir tak lagi punya pendamping. Malahan, saat kepanikan akibat flu babi menyerang pada tahun 2016, ia sempat diisolasi karena dikhawatirkan membawa pennyakit.
Kini, babi tua itu terbaring lemah. Namun Khanzire masih memiliki nafsu makan yang tinggi. Kebun binatang itu ingin sekali menemukannya pendamping lagi, tapi hingga kini mereka belum menemukannya.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6