Hujan Es Guyur Afghanistan, 39 Orang Tewas

"Jumlah korban tewas akibat hujan lebat dan hujan es baru-baru ini di tiga provinsi Afghanistan telah meningkat 10 menjadi 39," kata pejabat manajemen bencana negara tersebut.

oleh Tanti Yulianingsih Diperbarui 27 Feb 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2025, 10:00 WIB
Dampak hujan es membuat sejumlah orang tewas. (AFP)
Dampak hujan es membuat sejumlah orang tewas. (AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Kabul - Hujan es yang mematikan terjadi di Afghanistan. Jumlah korban dilaporkan terus bertambah.

"Jumlah korban tewas akibat hujan lebat dan hujan es baru-baru ini di tiga provinsi Afghanistan telah meningkat 10 menjadi 39," kata pejabat manajemen bencana negara tersebut pada hari Rabu (26/2) seperti dikutip dari AFP.

Sementara itu, banjir bandang melanda Provinsi Farah bagian barat pada hari Selasa (25/2), menghanyutkan 21 orang sementara tiga orang lainnya tewas ketika badai hujan es menyebabkan rumah mereka runtuh.

Lebih jauh ke timur, enam orang tewas di provinsi Helmand, termasuk seorang anak yang tersambar petir, dan sembilan orang di provinsi Kandahar.

Beberapa provinsi di Afghanistan telah bergulat dengan kekeringan jangka panjang, termasuk Farah yang dilanda banjir, sejak tahun 2018.

"Hujan dan salju terus turun di sebagian besar provinsi, yang telah mengurangi kekeringan," kata Abdullah Jan Sayeq, juru bicara Otoritas Manajemen Bencana Nasional Afghanistan.

"Ini akan memperkaya infrastruktur air. Pertanian akan ditingkatkan dan akan berdampak positif pada peternakan."

Afghanistan adalah salah satu negara termiskin di dunia setelah puluhan tahun berperang dan sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, yang menurut para ilmuwan memicu cuaca ekstrem.Negara ini berada di peringkat keenam yang paling rentan terhadap perubahan iklim.

Kekeringan, banjir, degradasi lahan, dan menurunnya produktivitas pertanian merupakan ancaman utama, menurut PBB.

Banjir bandang pada bulan Mei tahun 2024 lalu menewaskan ratusan orang dan membanjiri lahan pertanian di Afghanistan, tempat 80 persen penduduk bergantung pada pertanian untuk bertahan hidup.

 

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya