Kaum Jakarta Sajikan Masakan Indonesia dengan Teknik Melegenda

Menu di Kaum berasal dari bahan-bahan langka dan terbaik serta teknik memasak makanan Indonesia yang nyaris terlupakan.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 11 Mar 2017, 19:10 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2017, 19:10 WIB
Kaum Jakarta Sajikan Masakan Indonesia dengan Teknik Melegenda
Menu di Kaum berasal dari bahan-bahan langka dan terbaik serta teknik memasak makanan Indonesia yang nyaris terlupakan.

Liputan6.com, Jakarta - Mengulik cita rasa dalam makanan Indonesia sama dengan mempelajari sejarah dan cerita dari makanan itu sendiri. Meski seringkali dianggap sebelah mata ketimbang masakan Barat, nyatanya kuliner Indonesia lebih sering membuat kangen para pencintanya.

Rahasianya terletak di balik bahan-bahan yang digunakan serta filosofinya. Hal inilah yang coba disajikan Kaum dalam menu yang menghadirkan cita rasa eksploratif penuh makna.

"Bahan-bahan yang kami gunakan bukan sembarangan. Kami senantiasa mengutamakan bahan berkualitas tinggi dari produsen independen lokal. Misalnya saja, garam," tutur Brand Director Kaum Lisa Virgiano di Media Gathering, Jakarta, Kamis (09/03/2017).

Ia menjelaskan eksplorasi yang ia lakukan bersama pendiri serta chef Kaum saat mencari bahan-bahan terbaik. Untuk garam tersebut, mereka sengaja mendatangi peta garam Amed di Karangasem, Bali yang diolah dengan teknik yang sangat tradisional.

Para petani garam Amed tersebut menggunakan batang kelapa dalam menyaring air laut untuk mendapatkan garam yang murni dan bebas dari kontaminasi. Tak heran, garam yang dihasilkan rasanya lembut, tanpa rasa pahit, bahkan mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis di 2016.

"Masih banyak lagi kisah di balik bahan-bahan yang kami gunakan, seperti gula merah, beras, minyak kelapa," ujar Lisa.

Tak hanya mendengar cerita di balik perjalanan mereka, tim Liputan6.com pun diajak mencicipi beberapa menu unggulan Kaum yang diolah dengan teknik memasak tradisional. Hidangan-hidangan khas Indonesia namun tak terlalu familier didengar pun disajikan.

Sebut saja: Sate Buntel Acar Rujak, Lidah Sapi Bakar Bumbu Merah, Ayam Kampung Berantakan, Bobor Daun Kelor, Urap, Gulai Udang Aceh, sampai Lubu Ikan Tuna dari Maluku. Semuanya terasa lezat di lidah dan membuat ketagihan.

Sate Buntel Acar Rujak 

Yang mengejutkan, koki di balik hidangan tersebut bukan asli orang Indonesia. Walau berkebangsaan Perancis, Chef Antoine Auran yang sudah tinggal 20 tahun di Indonesia ini lihai dalam mengolah masakan Indonesia.

"Saya suka makanan Indonesia karena tak ada makanan Perancis yang enak di sini. Saya coba-coba, eh ternyata buat saya makin jatuh cinta," terang Antoine yang juga fasih berbahasa Indonesia.

Antoine mengaku, banyak bahan-bahan dan teknik memasak yang ia dapatkan justru ia pelajari dari komunitas maupun suku-suku di berbagai pulau Indonesia yang ia jelajahi. Dari sanalah, ia memiliki harapan makanan Indonesia bisa lebih dikenal dunia karena kekayaannya.

"Indonesia ini luar biasa. Misalnya saja waktu saya ke Kalimantan, suku Dayak itu seperti tinggal di supermarket alam. Apa yang dimau tinggal petik," tukas dia antusias.

- 

Meski baru akan buka di Jakarta pada Mei 2017, Kaum telah berdiri di Hong Kong dan Seminyak, Bali. Nantinya, Kaum di Jakarta tak hanya menjadi tempat bagi pencinta kuliner mencicipi masakan Indonesia dengan nuansa baru, namun juga menjadi pusat penelitian untuk mengembangkan menu baru dan mempelajari bahan-bahan makanan Indonesia yang unik serta teknik memasaknya yang melegenda.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya