Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik tipis pada Rabu pagi, didukung oleh melemahnya dolar, namun kekhawatiran yang meningkat terhadap perlambatan ekonomi AS dan dampak tarif terhadap pertumbuhan ekonomi global membatasi kenaikan tersebut.
Dikutip dari CNBC, Kamis (13/3/2025), Futures Brent naik 27 sen, atau 0,39%, menjadi USD 69,83 per barel pada pukul 01:10 GMT, sementara futures minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 29 sen, atau 0,44%, menjadi USD 66,54 per barel.
Advertisement
Baca Juga
Meskipun prospek ekonomi melemah, harga minyak tetap bertahan di posisi positif, kata Daniel Hynes, ahli strategi komoditas senior di ANZ. “Ini menandakan bahwa permintaan jangka pendek terhadap minyak mentah masih kuat.”
Advertisement
Dolar AS Loyo
Indeks dolar, yang turun 0,5% ke level terendah tahun 2025 pada Selasa, mendorong harga minyak dengan membuat minyak mentah lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Namun, harga saham AS, yang juga memengaruhi pasar minyak, kembali jatuh pada Selasa, menambah aksi jual terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Investor terguncang oleh peningkatan tarif impor dan menurunnya sentimen konsumen.
Kebijakan proteksionis Trump telah mengguncang pasar global. Ia telah memberlakukan, kemudian menunda, tarif terhadap pemasok minyak utama seperti Kanada dan Meksiko, serta meningkatkan tarif terhadap China, yang memicu tindakan balasan.
Pada akhir pekan, Trump mengatakan bahwa "periode transisi" kemungkinan akan terjadi dan tidak menutup kemungkinan terjadinya resesi di AS.
Data Inflasi AS
Dari sisi pasokan, produksi minyak mentah AS diperkirakan akan mencetak rekor lebih tinggi tahun ini dibandingkan perkiraan sebelumnya, dengan rata-rata 13,61 juta barel per hari, menurut Badan Informasi Energi AS pada Selasa.
Investor kini menunggu data inflasi AS yang akan dirilis pada Rabu untuk mencari petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga.
Mereka juga memantau rencana OPEC+, yang telah mengumumkan niatnya untuk meningkatkan produksi pada April.
Advertisement
Stok Minyak AS
Di AS, stok minyak mentah naik 4,2 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 7 Maret, menurut sumber pasar yang mengutip data American Petroleum Institute pada Selasa.
Investor kini menantikan data resmi dari pemerintah AS mengenai stok minyak, yang akan dirilis pada Rabu, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut dalam perdagangan.
