Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang berharap berat badan turun saat puasa Ramadan. Namun, kenyataannya, tidak sedikit yang justru mengalami kenaikan berat badan. Kenapa BB naik saat puasa? Begini penjelasannya menurut ahli.
Penyebab Kenaikan Berat Badan Saat Puasa
Menurut dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK, Sport Nutrition & Nutrigenomic Certified di Mayapada Tangerang, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan berat badan naik saat puasa. Faktor-faktor ini meliputi:
- Pola makan yang tidak tepat
- Kurangnya asupan serat dan protein
- Kurangnya aktivitas fisik
- Kesalahan pengaturan asupan protein
- Efek diet rendah kalori yang tidak seimbang
Semua faktor ini, kata Mulianah, saling berkaitan dan berdampak pada berat badan selama bulan puasa.
Advertisement
Melewatkan Sahur Bisa Menyebabkan BB Naik
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah melewatkan sahur. Tanpa asupan energi yang cukup di pagi hari, metabolisme tubuh melambat, dan tubuh cenderung menyimpan lemak sebagai cadangan energi. Akibatnya, saat berbuka, rasa lapar berlebihan memicu konsumsi makanan dalam jumlah besar, terutama yang tinggi kalori dan lemak. Hal ini menjadi siklus berbahaya yang menyebabkan berat badan naik.
Advertisement
Pola Makan yang Tidak Tepat
Pola makan yang tidak seimbang menjadi penyebab utama kenaikan berat badan saat puasa. Banyak orang melewatkan sahur atau hanya mengonsumsi makanan seadanya. Padahal, tubuh membutuhkan nutrisi cukup untuk menjaga energi.
"Saat berbuka puasa, sering kali kita tergoda untuk menyantap makanan manis dan berkalori tinggi. Hal ini menyebabkan lonjakan kadar gula dalam tubuh yang justru memicu peningkatan berat badan," jelas dr. Mulianah.
Solusi: Pilih makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka. Jangan melewatkan sahur agar tubuh tetap bertenaga dan menghindari makan berlebihan saat berbuka.
Kurangnya Asupan Serat dan Protein
Serat dan protein berperan penting dalam menjaga rasa kenyang lebih lama. Pilih sumber karbohidrat kaya serat seperti nasi merah, nasi jagung, singkong, atau nasi porang. Asupan protein cukup juga membantu mempertahankan massa otot dan meningkatkan metabolisme.
"Kalau kita makan makanan berserat tinggi dan kaya protein, rasa kenyang bisa bertahan lebih lama. Misalnya, dalam satu porsi makan 500 kalori, kita bisa memilih satu centong nasi merah dengan lauk ayam dan tahu yang porsinya lebih besar dari nasi biasa," tambah dr. Mulianah.
Advertisement
Kurangnya Aktivitas Fisik
Banyak orang mengurangi aktivitas fisik saat puasa karena merasa lemas. Padahal, olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga justru membantu membakar kalori dan mencegah kenaikan berat badan.
"Puasa sebenarnya mirip dengan intermittent fasting. Jika pola makan dan kalorinya benar serta diimbangi dengan olahraga ringan, hasilnya justru bisa sangat baik untuk menurunkan berat badan," kata dr. Mulianah.
Tetap aktif bergerak, meskipun hanya dengan jalan kaki singkat, selama bulan puasa.
Kesalahan Pengaturan Asupan Protein
Asupan protein harian harus terpenuhi dengan baik dan terdistribusi sepanjang hari. Jangan hanya mengandalkan satu kali makan besar.
"Misalnya, seseorang dengan berat badan 60 kg membutuhkan sekitar 60 gram protein per hari. Jika ia hanya makan sekali sehari, kemungkinan besar asupan proteinnya tidak terpenuhi, sehingga tubuh akan kehilangan massa otot. Oleh karena itu, penting untuk membagi asupan protein ke dalam beberapa waktu makan," jelasnya.
Solusi: Bagi asupan protein ke dalam beberapa waktu makan untuk hasil yang optimal.
Advertisement
Efek Diet Rendah Kalori yang Tidak Seimbang
Diet rendah kalori yang tidak seimbang bisa menyebabkan metabolisme melambat dan berat badan kembali naik dengan cepat setelah diet selesai.
"Orang yang menjalani very low calorie diet biasanya mengalami stagnasi lebih cepat dan akhirnya berat badannya naik kembali karena metabolisme tubuhnya menjadi lebih lambat. Sebaliknya, diet rendah kalori yang tetap memenuhi kebutuhan protein bisa memberikan hasil yang lebih stabil dan berkelanjutan," ungkapnya.
Solusi: Hindari diet sangat rendah kalori. Pilih diet rendah kalori yang seimbang dan tetap memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
