Liputan6.com, Kuala Lumpur - Tidak banyak anak muda yang tertarik untuk menghabiskan uang, waktu, dan energi untuk menjadi bagian dari usaha menyelamatkan satwa liar. Tapi tidak demikian bagi Ahmad Iszuddin Ahmad Idzham (11). Ia berbeda dari anak lain seusianya.
Baca Juga
Advertisement
Pelajar berusia lima tahun itu berkomitmen untuk menyelamatkan penyu belimbing setelah guru ilmu pengetahuan alam (IPA) di sekolahnya menunjukkan sebuah video tenntang spesies yang terancam punah di kelas. Bocah itu diberi tahun bahwa hewan tersebut akan punah dalam beberapa tahun lagi bila tak dilakukan apapun.
"Saya menangis dua kali melihat video itu dan apa yang ingin saya buat sekarang adalah menyelamatkan hewan tersebut," katanya seperti dilansir dari Mynewshub, Minggu (26/03/2017).
Ahmad yang pernah belajar memasak dengan ibunya, memutuskan membuat roti dan biskuit untuk dijual. Hasil dari penjualan roti dan biskuit itu bukan untuk keuntungan pribadi, tapi disumbangkan pada Asosiasi Konservasi Penyu di Terengganu.
Wilayah Abang di Terengganu dahulunya memiliki populasi terbesar penyu bertelur di dunia yaitu 10.000 sarang dalam setahun. Namun kini populasi itu menurun tajam akibat pencemaran lingkungan dan telurnya dimakan oleh manusia.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6