Liputan6.com, Jakarta - Sekitar tujuh tahun yang lalu, beredar cerita seorang perempuan yang selamat dari tembakan di dada karena implan yang tertanam di payudaranya. Bahkan ahli kosmetik, Dr Ashkan Ghavami mengakui bahwa wanita itu beruntung karena implan payudaranya.
Baca Juga
Advertisement
Namun, benarkah implan payudara bisa melindungi seseorang dari tembakan? Beberapa ahli bedah plastik di Universitas Utah melakukan penelitian untuk membuktikannya.
Tim tersebut melakukan serangkaian tes balistik dengan menembakkan pistol ke implan payudara. Tujuannya tentu untuk melihat, apakah implan payudara dapat mengurangi kemungkinan cedera akibat tembakan.
Para peneliti menembakkan implan payudara dengan pistol dari jarak dekat (sekitar 2,5 meter). Di balik payudara palsu, mereka meletakkan balistik gelatin, yaitu gel dengan kekuatan yang sebanding dengan otot manusia. Mereka juga menembak gel balistik tanpa implan di depannya pada jarak yang sama.
Penelitian mereka menyimpulkan, implan payudara secara signifikan menurunkan tingkat tekanan oleh peluru. Tanpa implan, peluru masuk 40,2 sentimeter ke dalam gelatin. Saat implan berada di depan gelatin, peluru hanya tertanam sedalam 31,9 sentimeter ke dalam gelatin.
"Anda bisa menganggapnya sebagai kantung udara kecil," kata Christopher Pannucci seperti dikutip dari Ifl Science.
Percobaan lebih lanjut menunjukkan, implan payudara memang dapat melindungi dada dari luka tusukan, tembakan, jatuh, atau kecelakaan. Namun, bukan berarti pembesaran payudara merupakan cara yang aman untuk bertahan dari tembakan. Sebab toh peluru masih bisa menembus gel implan yang ditanam di dada.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6