Ngeri, Ini 9 Foto Menyeramkan Efek Global Warming di Dunia

NASA telah mengeluarkan sejumlah dokumen mengenai efek dan perbandingan keadaan Bumi setelah terkena dampak global warming.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 22 Sep 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2017, 07:00 WIB
Ngeri, Ini 9 Foto Menyeramkan Efek Global Warming di Dunia
Dampak global warming, tumpukan salju berkurang dalam waktu satu tahun, dari 2014 ke 2015 (Nature World Report)

Liputan6.com, Jakarta - Isu global warming alias pemanasan global mulai ramai dibicarakan sejak era 1990-an. Makin maraknya bencana alam yang terjadi di berbagai belahan dunia sudah menjadi bukti menyeramkan efek dari global warming.

Dilansir dari Futurism, NASA telah mengeluarkan sejumlah dokumen mengenai efek dan perbandingan keadaan Bumi setelah terkena dampak global warming. Berikut 9 foto menyeramkan tunjukkan efek global warming di seluruh dunia.

1. Naiknya Permukaan Air di Kepulauan Tuvalu

Salah satu pulau di Kepulauan Tuvalu, yakni Funafuti Atoll mulai nggak bisa ditinggali penghuninya yang berjumlah lebih dari 6.000 jiwa. Permukaan air laut yang bisa naik hingga 4,57 meter terpaksa membuat mereka harus meninggalkan pulau atau memilih untuk bertahan dengan segala konsekuensinya.

2. Retakan Es di Benua Antartika

Pada November 2016 lalu, retakan es sepanjang 112,65 km dan selebar 91,44 meter yang menganga di Antartika mengancam kehidupan manusia jika sewaktu-waktu jatuh ke lautan. Bongkahan es sebesar negara bagian Delaware, Amerika Serikat ini tentu akan meningkatkan ketinggian permukaan air laut dan membuat banyak kepulauan di dunia terendam.

3. Mencairnya Lapisan Es di Greenland

Greenland yang merupakan daratan dingin di bagian Utara Bumi semakin memanas akibat efek global warming. Efeknya tentu daratan yang tertutup es selama beratus-ratus tahun kini mencair dan bisa mengakibatkan kenaikan permukaan air laut juga.

 

4. Badai Harvey di Amerika Serikat

Bencana alam sepertinya sedang memporak-porandakan daratan Amerika Serikat. Belakangan ini daerah itu diterjang berbagai badai, dan salah satunya adalah Badai Harvey. Manusia pun nyatanya juga turut berkontribusi sebanyak 30 persen yang menyebabkan bencana badai loh.

5. Banjir Bandang di Sungai Ganga

Bagi masyarakat India, sungai sudah dianggap sebagai sumber kehidupan dan sangat disucikan. Salah satunya adalah Sungai Ganga, salah satu sungai terbesar di India. Akibat banjir bandang Sungai Ganga setidaknya ada 6 juta warga yang terkena imbas dan 300 di antaranya meninggal dunia.

6. Penyusutan Lapisan Es di Artik

Perubahan cukup signifikan akibat pemanasan global dapat kamu lihat dari berkurangnya lapisan es di Artik. Selama hampir 32 tahun setidaknya hampir 50 persen lapisan es dingin Artik mencair dan menyumbang kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia.

7. Radiasi Sinar Matahari di Artik

Melelehnya lapisan es di Artik juga disebabkan oleh radiasi sinar matahari. Atmosfer Bumi yang semakin tipis pun tampaknya nggak mampu lagi menahan radiasi matahari. Panas matahari yang berlanjut ini bukan nggak mungkin membuat lapisan es di Kutub Utara mencair secara keseluruhan.

8. Gletser di Alaskan yang Mencair

Alaska adalah salah satu negara bagian Amerika Serikat yang selalu memiliki hawa yang dingin. Sayangnya kesan Alaska yang terkenal akan gletser raksasa pada era 1920 hingga 1940-an kini sirna dan tinggal menyisakan sedikit bagian saja. Cukup miris melihatnya.

9. Polusi Udara di London

Polusi udara sudah menjadi permasalahan lazim bagi kota-kota besar di dunia termasuk di London, Inggris. Menurut WHO, bahkan lebih dari 92% penduduk dunia tinggal di daerah dengan polusi udara yang melebihi ambang batas. Jika nggak diantisipasi, polusi udara di Jakarta bakal semakin parah guys!

Sumber: https://jalantikus.com/gokil/foto-efek-global-warming-dunia/

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya