Liputan6.com, Jakarta - Ilmuwan mengumumkan pentingnya seorang pemimpin perusahaan memberikan karyawan mereka tidur siang. Hal ini dikarenakan adanya kaitan erat antara kurang tidur dengan risiko diabetes, penyakit jantung, dan depresi.
Baca Juga
Advertisement
Penelitian terbaru menunjukkan sekitar seperempat pekerja kantoran hanya tidur lima jam setiap malam. Padahal, kurangnya tidur amat merugikan bagi mereka yang kesulitan tidur akibat beberapa faktor.
"Tidak seperti nenek moyang, kita terus-menerus dikelilingi cahaya elektronik yang tak alami. Entah itu dari layar komputer, televisi, atau ponsel," ujar Psikolog Dr Nerina Ramlakhan dari Universitas Leeds.
Ia menambahkan bahwa pemaparan konstan terhadap cahaya buatan tersebut dapat berdampak pada kualitas tidur. Seringkali, bahkan ketika kita merasa telah mendapat tidur yang cukup, sebenarnya kualitas tidur kita buruk akibat paparan cahaya buatan tersebut.
Ini mengakibatkan saat terbangun, tubuh masih terasa lelah. Salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas kerja bagi para karyawan yang kurang tidur menurut Nerina, adalah dengan memberikan waktu tidur siang.
Selanjutnya
"Pemimpin harus mempertimbangkan mengizinkan karyawan untuk tidur siang sebentar di kantor. Itu bisa membuat perbedaan besar."
Akan tetapi, tidak semua tidur siang baik bagi tubuh. Dokter merekomendasikan tidur siang antara jam 2-4 sore dan tidak lebih lama karena dapat mengganggu waktu tidur malam Anda.
"Membiarkan karyawan menikmati tidur siang saat bekerja mungkin terdengar tidak biasa, tapi itu permintaan yang adil. Ini akan membuat mereka kembali ke pekerjaan mereka dengan segar dan siap," pungkas Nerina seperti dilansir dari The Sun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement