Liputan6.com, Jakarta Tidak ada salahnya bila kamu dan pasangan ingin mengupayakan yang terbaik dalam hubungan. Namun hati-hati bila kamu atau justru pasangan kamu menetapkan standar yang terlalu tinggi, alias terlalu perfeksionis. Obsesi memiliki sebuah hubungan asmara yang sempurna malah bisa merusak keharmonisan sebuah hubungan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Holly Richmond, PhD, seorang ahli hubungan sekaligus terapis seks di Los Angeles, memiliki sifat perfeksionis sebenarnya baik, selama bertujuan untuk meningkatkan kualitas diri. Namun biasanya, kebiasaan perfeksionis ini bisa meluas dan memengaruhi hidup orang lain, bahkan hingga mempengaruhi hubungan asmara dan lambat laun bisa memicu konflik dalam hubungan asmara.
1. Banyak Menuntut Kesempurnaan Fisik Pasangan
Tidak hanya mempersoalkan bagaimana kamu seharusnya berperilaku di sekitar pasanganmu. Agar kamu berdua terlihat sebagai pasangan sempurna, ia juga bisa mulai menuntut kamu untuk mengubah fisik sesuai standarnya, misalnya ia ingin kamu lebih kurus dan lebih cantik.
Lama-lama hal ini bisa mengubah pandangan kamu terhadap citra tubuh kamu sendiri, sehingga merusak kepercayaan dirimu. Pasalnya, kamu akan terus menilai dan mempreteli penampilan kamu di depan pasangan agar terlihat sebagai sosok pasangan yang sempurna. Akibatnya, kamu menjadi tidak menikmati momen-momen kebersamaan dengan pasangan.
Advertisement
2. Pasangan Perfeksionis Sering Memicu Perselisihan
Orang yang perfeksionis sangat menghargai ketepatan waktu dengan segala perinciannya. Bila kamu memiliki pasangan perfeksionis sementara kamu cenderung lebih santai, maka hubungan asmara kamu akan sering dilanda perselisihan.
Apabila tidak segera diselesaikan, keutuhan hubungan asmara kamu dengan pasangan bisa terancam putus. Oleh karena itu, kunci dari sikap perfeksionis pasangan adalah dengan saling memahami karakter satu sama lain.
3. Terlalu Perfeksionis Mempengaruhi Cara Berkomunikasi Dengan Pasangan
Orang yang perfeksionis memiliki cara berkomunikasi tersendiri sehingga perlu dimengerti juga oleh orang-orang di sekitarnya. Orang yang perfeksionis cenderung mengatakan atau mendengarkan sesuatu secara lebih detail dan terstruktur. Hal ini bisa menimbulkan salah paham apabila apa yang kamu ucapkan tidak ditangkap dengan makna yang sama oleh pasanganmu.
Kunci utama penyelesaiannya adalah dengan menerapkan cara berkomunikasi yang tepat dan cocok untuk kamu dan pasangan perfeksionis kamu tersebut. Ini bertujuan untuk menghindari celah kesalahpahaman saat kamu sedang berdiskusi dengannya. Bentuklah gaya komunikasi yang terbuka dan jujur agar hubungan asmara kamu dan pasangan semakin baik.
Â
Penulis:
Ghina Kamilia Nadhifah
Universitas Budi Luhur
Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: campuscj6@gmail.com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.
Advertisement