Kisah Jamu Indonesia Jadi Inspirasi Buat Skincare di Denmark, Bikin Bangga

Siapa sangka jamu asli Indonesia, bisa menjadi inspirasi buat pembuatan skincare terkenal asal Denmark.

oleh Afifah Cinthia Pasha diperbarui 07 Feb 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2019, 16:30 WIB
Jamu Indonesia
Jamu Indonesia (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tak kalah dengan Ayurveda dari India dan Zhongyi dari Cina, Indonesia juga memiliki ragam obat-obatan tradisional yang sering disebut dengan jamu. Jamu merupakan minuman herbal khas Indonesia.

Jamu biasanya terdiri dari berbagai jenis tanaman herbal dan rempah pilihan. Jamu tradisional nggak kalah manfaatnya dengan obat-obatan di apotek. Malah, jamu tradisional lebih alami dan bisa turut serta merawat warisan bangsa kita.

Siapa sangka jamu asli Indonesia, bisa menjadi inspirasi bagi pembuatan skincare terkenal asal Denmark. Ole Henrikson skincare yang sudah dijual di berbagai negara termasuk Amerika ini dalam proses pembuatannya terinspirasi oleh Jamu dari Indonesia.

Sebelum sukses dengan skincare-nya, sang pendiri yang juga memiliki nama sama dengan merek tersebut, tidak tahu apa pun tentang jamu. Diketahui Ole pindah dari Denmark ke Jawa pada akhir 1970-an. Saat itu, Ole hanya seorang pemuda asal Denmark yang memiliki masalah jerawat cukup parah.

“Saya bekerja di Jakarta sebagai penari ketika saya bertemu dengan Lagita, seorang penyembuh yang telah dilatih sebagai ahli kecantikan. Kami menjadi dekat dan suatu ketika dia berkata, 'Ole, kulitmu terlihat sangat buruk’,” cerita Ole seperti dikutip oleh Liputan6.com dari Beauty & Health Marie Claire dan Jennifer Goldstein, Kamis (7/2/2019).

Belajar Perawatan Diri dari Bahan Tradisional Indonesia

Jamu Jadi Inpirasi Skincare dari Denmark
Jamu Jadi Inpirasi Skincare dari Denmark (sumber: unplash)

Masih bercerita tentang Ole, saat itu Lagita teman dekat Ole berhasil membantunya menghilangkan jerawat dan mengajarkan Ole tentang perawatan kulit. Lagita mengajarkan Ole merawat wajah dengan bahan-bahan tradisional Indonesia, yang biasanya sama dengan bahan pembuatan jamu.

Seperti yang menjadi ciri khas penyembuhan di Indonesia, Lagita mengandalkan pijatan dan kompres yang dibuat dengan minyak esensial seperti cendana.

Ole mendapatkan pelajaran bahwa ramuan jamu, yang menggunakan buah-buahan dan rempah-rempah, dirancang untuk menyembuhkan dari dalam ke luar. Sebagai contoh adalah kunyit yang paling banyak digunakan untuk jamu.

Kunyit memiliki sifat anti-inflamasi dan sering digunakan untuk berbagai proses penyembuhan. Sedangkan gula juga sering digunakan sebagai exfoliant manual, terutama pada scrub tubuh di Bali.

Berkat bantuan dari Lagita dan bahan-bahan tradisional, serta pengalamannya selama bertahun-tahun, Ole pun menjadi ahli kecantikan. Salah satu produknya yang terinspirasi dari bahan-bahan alami jamu adalah Transform Plus, produk skincare berbahan plant-based retinol bernama bakuchiol dan ekstrak lemon.

Perjalanan Ole Hendrikson

1. 1970

Ole memutuskan untuk memenuhi mimpinya dan menjelajahi dunia. Dia meninggalkan Denmark dan menetap di Indonesia, di mana dia bekerja sebagai penari dan model profesional. Sambil menikmati keindahan surga tropis di Indonesia, dia bertemu dengan ahli kecantikan bernama Lagita. Lagita berhasil mengubah wajah Ole dan mengajari tentang perawatan wajah menggunakan bahan tradisional.

2. 1975

Setelah lulus dari Christine Shaw College of Beauty di London, Ole pindah ke Los Angeles dan membuka Ole Henriksen dari Denmark Skincare Center di Camden Drive di Beverly Hills.

3. 1978

Ole membuat debut skincarenya di acara The Mike Douglas Show. Setelah penampilan ini, dia menjadi tamu reguler di A.M. Los Angeles.

4. 1980 - 1983

Ole memulai koleksi perawatan kulit pertamanya, yang kemudian sudah mulai dijual dan bisa dipesan melalui surat. Ole mempromosikan skincare-nya melalui buletin. Bisnisnya berkembang pesat, dan pindah ke Sunset Plaza di Hollywood Barat.

5. 1989

Ole dikenal sebagai guru perawatan kulit selebriti terbaik. Pasalnya, Ole memberi setiap kliennya perawatan yang terbaik. Karena popularitasnya yang meroket, untuk berkonsultasi orang-orang harus mendaftar satu tahun sebelumnya.

6. 1991

Salah satu klien selebriti Ole mencarinya untuk mempersiapkan upacara penghargaan besar. Setelah melihat kulitnya yang bercahaya dan tampak muda di cermin, berseru, “Lihatlah Cahaya Ole-ku!”. Hal ini membuat Ole semakin meroket.

7. 1995

Ole mengubah nama menjadi Spa Wjah dan Tubuh Ole Henriksen yang sekarang dan bergerak di Sunset Plaza. Melalui langkah ini, Ole menciptakan kembali mereknya dan memperluas hingga memasukkan perawatan spa canggih ke dalam menu layanannya. Bersamaan dengan itu, ia meluncurkan desain kemasan baru, dengan fokus pada warna-warna cerah dan ceria yang pertama di industri kecantikan.

8. 2005

Ole dan Sephora memulai bergerak bersama dengan sebutan "lifelong love affair."

9. 2010

Truth Serum menjadi produk anti penuaan nomor 1 di Sephora. Setiap kali dia ditanya produk mana yang benar-benar tidak bisa ditinggal, Ole selalu mengatakan Truth Serum.

10. 2011

OLEHENRIKSEN bergabung dengan LVMH, grup mewah terkemuka dunia, yang memungkinkan mereknya untuk berkembang dalam skala global yang belum pernah terjadi sebelumnya.

11. 2013

Ole menghadiri konferensi toko tahunan untuk VITA di Oslo Norwegia, merayakan menjadi merek perawatan kulit No. 1 di 225 toko.

12. 2016

Ole dan Sephora melanjutkan “lifelong love affair.” Sephora tetap menjadi mitra ritel No. 1 Ole.

13. 2017

Setiap produk, dibuat dalam kemasan baru yang terinspirasi dari Skandinavia, dengan setiap berkode warna yang berbeda untuk setiap masalah kulit.

Nah, kalau orang luar negeri saja bisa bangga dengan jamu hingga menjadi inspirasi pembuatan skincare, sebagai orang Indonesia kita juga patut melestarikan penggunaan jamu nih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya