Cara Memandikan Jenazah Beserta Doanya Sesuai Ajaran Islam

Memandikan jenazah hukumnya fardu kifayah.

oleh Tyas Titi Kinapti diperbarui 28 Feb 2019, 13:38 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2019, 13:38 WIB
Makam Pemakaman dan Kuburan
Ilustrasi Foto Pemakaman (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pada setiap kehidupan pasti ada sebuah kematian yang mengikutinya. Satu hal ini pasti akan dialami semua manusia yang hidup. Manusia mengalami roda kehidupan lahir, tua dan meninggal. Kematian seseorang merupakan rahasia Illahi dan ketika saat itu tiba tidak ada satu manusia pun yang mampu menolaknya. 

Kelahiran manusia akan membawa sukacita, sedangkan kematian akan membawa kesedihan Meskipun roda kehidupan tersebut diketahui dan disadari manusia, namun kematian tetap meninggalkan kesedihan bagi yang tinggalkan.

Dalam Islam kematian juga merupakan sebuah takdir mutlak. Yakni terjadi di luar campur tangan manusia sama sekali, Hal itu sesuai dengan firman Allah pada surat Luqman ayat 34 “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorangpun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.”(QS Luqman: 34)

Merawat jenazah adalah fardu kifayah. Fardu kifayah  adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, namun bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Akan tetapi alangkah baiknya jika setiap umat islam bisa mengetahui hal-hal tersebut.

Berikut Liputan6.com Selasa (26/2/2019) rangkum dari berbagai sumber cara memandikan jenazah beserta doanya.           

Ketentuan Orang yang Memandikan Jenazah

Sebelum mengetahui cara memandikan jenazah beserta doanya, sebaiknya lebih diutamakan jika dari kalangan kerabat jenazah.

Wajib bagi jenazah laki-laki dimandikan oleh laki-laki. Demikian juga jenazah wanita dimandikan oleh wanita. Kecuali  jenazah tersebut adalah suami terhadap istrinya atau sebaliknya. Hal ini dikarenakan wajibnya untuk menjaga aurat meskipun sudah meninggal dunia.

Namun, terkecuali bagi anak yang berusia kurang dari 7 tahun maka boleh dimandikan oleh lelaki atau wanita. Selain itu memandikan jenazah hendaknya adalah orang yang paham fikih pemandian jenazah.

Mempersiapkan peralatan

.  Sebelum memandikan jenazah, siapkan peralatan yang diperlukan dahulu. Ambil kain penutup dan gantikan kain basahan sehingga aurat utamanya tidak kelihatan.  Memandikan jenazah juga harus pada tempat yang  tertutup

Beberapa peralatan yang diperlukan untuk memandikan jenazah antara lain sebagai berikut:

- Tempat memandikan pada ruangan tertutup.

- Air secukupnya.

- Sabun, air kapur barus dan wangi-wangian.

- Sarung tangan untuk memandikan.

- Potongan atau gulungan kain kecil-kecil.

- Kain basahan, handuk, dan lain-lain.

Cara Memandikan Jenazah Beserta Doanya

Cara memandikan jenazah beserta doanya diawali dengan niat, memandikan jenazah dimulai dari anggota tubuh bagian kanan. Perlakukan jenazah dengan lembut ketika membalik dan menggosok anggota tubuhnya.

Gunakan sarung tangan yang bersih dan masih baru untuk membasuh jenazah. Setelah itu, ikuti beberapa langkah di bawah ini.

1.  Membaca niat

Sebelum memandikan jenazah, terlebih dahulu untuk membaca niat memandikan jenazah. Berikut bacaan niatnya bagi jenazah laki-laki dan perempuan. 

Niat Memandikan Jenazah Laki-laki

Nawaitul ghusla adaa'an 'an haa-dzal mayyiti lillaahi ta'aala

Niat Memandikan Jenazah Perempuan

Nawaitul ghusla adaa'an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aala

2. Setelah itu, tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. Kemudian, bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya secara perlahan.

3. Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian diwudhukan.

4. Siramkan air ke sebelah kanan dahulu, kemudian ke sebelah kiri tubuh jenazah.

5. Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinnya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.

6. Keringkan tubuh jenazah seteah dimandikan dengan kain sehingga tidak membasahi kain kafannya.

7. Selesai dimandikan, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol, seperti air kapur barus.

Memandikan jenazah perempuan.

Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepaskan dan dibiarkan menjulur ke belakang, setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.

Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Namun, jika keluar najis setelah diatas kafan tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut.

Setelah memandikan jenazah, disunnahkan untuk mandi seperti sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Barangsiapa yang memandikan mayit, maka hendaklah dia mandi. Dan barangsiapa yang memikul jenazah, maka hendaklah dia wudhu“. (HR Abu Dawud no. 3161 dihasankan Al Albani dalam Ahkamul Janaiz no. 71).

Nah di atas adalah cara memandikan jenazah beserta doanya.  Semoga bermanfaat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya