Liputan6.com, Jakarta - Galeri Indonesia Kaya bersama Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) mempersembahkan sajian seni dari seniman program Seniman Pasca terampil (SPt) bertajuk ‘Hajat Dalam Selimut’.
Baca Juga
Advertisement
Menggelar pertunjukan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya dalam bentuk musik teatrikal, sajian seni ‘Hajat Dalam Selimut’ menceritakan tentang ruang publik sebagai ruang bersama. Ruang publik juga memiliki kelonggaran aturan yang dimanfaatkan tiap individu untuk kepentingannya sendiri.
Itu juga yang terkadang menimbulkan permasalahan dalam masyarakat. Proses negosiasi antarindividu dan adanya kelonggaran sistem menghasilkan sikap toleransi, penyalahgunaan, bahkan terjadi perlawanan.
Dalam ceritanya, Hajat Dalam Selimut mengambil 5 sample ruang, yaitu sikap individu itu sendiri, ruang lingkup sekolah, organisasi dalam masyarakat RT, lalu lintas, dan ruang seni.
Sajian musik ini ditampilkan oleh 10 Seniman Pasca terampil. Selain bercerita, para seniman juga bermain musik menggunakan berbagai macam media untuk mengeluarkan suara, antara lain gitar, bass, kajon, dan kecrekan.
Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini :
Program Seniman Pasca terampil
Program Seniman Pasca terampil sendiri merupakan residensi seniman selama 10 bulan dari latar belakang disiplin seni yang berbeda untuk berkolaborasi dan mengembangkan kapasitas diri.
“Ruang belajar bukan berarti kita hanya mengatakan ini yang benar dan ini yang salah. Soal yang benar atau salah, kita mampu untuk mengukur dan memahami. Hal itulah yang menantang untuk bisa berinisiatif dan keluar dari zona nyaman,” ujar Direktur Eksekutif Yayasan Bagong Kussudiardja, Jeannie Park di Jakarta, Sabtu (7/12/2019).
Penulis:
Ulya Kaltsum
Politeknik Negeri Jakarta
Advertisement