Liputan6.com, Jakarta - Seorang seniman di San Fransisco memiliki ide mencetak bagian wajah si pemakai pada masker. Tujuannya agar si pemakai masih dapat membuka ponsel mereka yang menggunakan kunci ID wajah.
Baca Juga
Advertisement
Siapa sangka, ide Danielle Baskin tersebut disukai banyak orang. Menurut Baskin seperti dilaporkan oleh Daily Dot, ide tersebut datang setelah percakapan dengan teman-temannya yang menyoroti masalah kunci ponsel dengan pengenalan wajah saat mengenakan masker.
Karena Baskin saat ini memiliki beberapa perusahaan yang berspesialisasi dalam percetakan pada permukaan melengkung, tak butuh waktu lama baginya untuk mewujudkan ide tersebut menjadi produk yang sebenarnya. Situs web untuk masker respirator yang kompatibel dengan ID Wajah itu diluncurkan hanya beberapa jam setelah ide tersebut tercetus.
Made this service that prints your face on an N95 mask, so you can protect people from viral epidemics while still being able to unlock your phone.😷+👃🏻👃🏽👃🏿👄=🔓https://t.co/SXslSjoiMz pic.twitter.com/rByMBwdPB8
— Danielle Baskin (@djbaskin) February 15, 2020
Begitu wanita itu membagikan tautan ke situs barunya di Twitter, ia langsung dibombardir dengan pesanan.
"Produknya menjadi viral. Lebih dari 100 orang meminta jadi daftar tunggu untuk mendapatkan maskert tersebut bila produknya diluncurkan."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Meskipun permintaan masker dengan wajah si pemakai terus meningkat, Baskin belum memulai produksi karena beberapa faktor menghambatnya. Baskin menjelaskan bahwa proses pencetakan membutuhkan beberapa penyesuaian agar dapat mencapai tampilan realistis untuk masker.
Karena masker juga harus berfungsi untuk membuka kunci pengenalan wajah di ponsel, pengujian harus dilakukan untuk memastikan hasil cetak dapat dikenali oleh teknologi pengenalan wajah yang digunakan di banyak ponsel canggih. Ini bisa menjadi tantangan karena mekanisme keamanan baru secara teratur diberlakukan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa kunci wajah tidak mudah dilewati.
Advertisement
Selanjutnya
Baskin mencatat bahwa salah satu cara untuk membuatnya bekerja adalah dengan mengenakan masker saat mengatur fitur Face ID ponsel. Selain masalah ini, alasan utama masker Baskin belum diproduksi adalah karena kurangnya masker yang dijual secara global.
Dengan penyebaran Virus Corona (COVID-19) yang menyebar ke lebih dari dua lusin negara dan menginfeksi puluhan ribu orang, persediaan masker telah berkurang di seluruh dunia. Meski Baskin belum menetapkan tanggal peluncuran masker wajahnya, setidaknya ia telah meletakkan dasar untuk proyeknya.
Selanjutnya
Bila saatnya tiba, pengguna dapat mengunggah gambar wajah mereka di situs web Baskin. Pengguna juga dapat melakukan penyesuaian pada gambar dengan menggunakan aplikasi web perusahaan.
Foto-foto kemudian akan dicetak ke masker N95 dengan pewarna alami yang tak beracun. Pita elastis topeng juga akan dicetak dengan warna yang cocok dengan warna kulit pembeli.
Baskin masih merapikan beberapa aspek dari bisnis barusnya sebelum diluncurkan. Namun, ia telah berjanji bahwa ia tak akan menyimpan foto-foto pengguna setelah masker dibuat.
Advertisement