Liputan6.com, Jakarta - Anjuran untuk sering mencuci tangan menjadi anjuran yang paling banyak didengar selama pandemi virus Corona berlangsung. Padahal, seharusnya tanpa pandemi ini pun Anda hendaknya sering mencuci tangan.
Baca Juga
Advertisement
Di sisi lain, masih banyak orang yang asal mencuci tangan. Berikut ini beberapa kesalahan umum yang dilakukan orang saat mencuci tangan yang harus Anda pastikan Anda tak melakukannya.
1. Anda tidak mengeringkannya dengan benar
Mengeringkan tangan sebenarnya bagian dari mencuci tangan. Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang mengeringkan tangan Anda. Pertama, pastikan semuanya benar-benar kering. Jika tidak, Anda bisa menciptakan tempat berkembang biak untuk bakteri yang lebih banyak.
Berikutnya, memakai tisu atau handuk lebih baik ketimbang memakai pengering. Hal ini dikarenakan saat Anda memakai pengering udara, ada kemungkinan kuman kembali ke tangan Anda.
Â
2. Memakai air panas
Mencuci tangan tak harus menggunakan air panas. Sebab, air dingin atau suam-suam kuku sama efektifnya dengan air panas saat digunakan dengan sabun. Benar suhu panas membunuh bakteri, tapi itu pada suhu yang tak bisa ditolerir oleh kulit Anda. Selama Anda menggosok, membilas, dan mengeringkan tangan dnegan benar, suhu air tak jadi masalah.
Â
Advertisement
3. Tidak mencuci bagian kuku dan jari
Kadang Anda mencuci tangan dengan buru-buru. Anda harus lebih awas dalam mencuci tangan, terlebih selama krisis seperti saat sekarang. Menggosokkan sedikit sabun di antara telapak tangan Anda tidak cukup. Anda harus memastikan mencuci bagian celah seperi di bawah kuku dan di antara jemari untuk mendapatkan hasil yang benar-benar bersih.
Â
4. Tidak membilas sabun batang sebelum menggunakannya
Bakteri senang hidup di tempat yang cukup berair seperti sabun batang. Sebelum menggunakannya, bilas sabun dengan air untuk membersihkan kotoran dan kuman. Setelah itu, pastikan menyimpan sabun jauh dari air. Ini akan membiarkannya kering saat tak digunakan. Dengan begitu, tak ada lingkungan lembab tempat kuman berkumpul.
Â
Advertisement
5. Cuma pakai hand sanitizer
Banyak orang lebih memilih menggunakan hand sanitizer ketimbang mencuci tangan dengan sabun dan air. Meski itu bisa dilakukan dalam keadaan darurat, tak ada yang bisa mengalahkan baiknya manfaat mencuci tangan dengan sabun.
Apalagi kebanyakan orang tak menggunakan hand sanitizer dengan benar. Selain itu, hand sanitizer juga tak bisa menghilangkan semua jenis kuman atau bahan kimia berbahaya yang bisa dihilangkan dengan mencuci tangan.
Â
6. Tidak mencuci tangan cukup lama
Butuh waktu setidaknya 20 detik saat mencuci tangan agar sabun memiliki waktu untuk membunuh kuman secara efektif. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Michigan State University menemukan bahwa 95% orang tak cukup lama mencuci tangan.
Â
Advertisement
7. Hanya mau memakai sabun 'anti-bakteri'
Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan sabun anti-bakteri lebih baik dari sabun biasa untuk mencegah penyakit atau penyebaran infeksi. Malahan FDA memutuskan bahwa sabun berlabel anti-baktei dengan bahan seperti triclosan tak diperbolehkan dijual lagi karena orang-orang yang membuatnya belum memiliki cukup bukti untuk menunjukkan bahwa mereka efektif.
Â
8. Menyentuh sesuatu setelah mencuci tangan
Jangan sentuh gagang pintu atau keran setelah mencuci tangan. Permukaan ini biasanya lembab yang merupakan lingkungan sempurna untuk bakteri. Pastikan menggunakan siku untuk mematikan keran dan lengan baju atau handuk kertas untuk membuka pintu. Jaga tangan Anda bersih selama yang Anda bisa.
Â
Advertisement
9. Hanya mencuci tangan setelah menggunakan kamar kecil
Jangan hanya mencuci tangan setelah Anda menggunakan kamar kecil. Sering-seringlah mencuci terlebih setelah melakukan banyak kegiatan. Pikirkan kuman-kuman yang menempel di gagang pintu, ponsel, tombol lift, angkutan umum, dan lainnya. Bila Anda hanya mencuci tangan setelah menggunakan kamar kecil, Anda membiarkan diri Anda terpapar banyak penyakit.